: Pengaruh Model Pencapaian
Konsep menggunakan
Multimedia Program Adobe InDesign CS5 terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi
Kelas X
I. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembelajaran
merupakan proses yang didalamnya terjadi interaksi antara guru, siswa, dan
sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan
tingkah laku siswa. Pembelajaran ini berupaya mengubah masukan berupa siswa
yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki
pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.Demikian
pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum
mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi
siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
Trianto
(2009:8) menyatakan bahwa perubahan Kurikulium 1994 menjadi Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) yang kemudian dikembangkan melalui Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak
hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun
atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga
tersusun atas materi kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi, dan mencipta.
Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang
dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar
mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Selanjutnya
menurut Asyhar (2012:185-186) dilihat dari kaidah pembelajaran, meningkatkan
kadar hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media
pembelajaran. Melalui media potensi indera siswa dapat diakomodasi sehingga
kadar hasil belajar akan meningkat.
Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil belajar adalah
bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar,
animasi dan video.Kemudian berdasarkan teori Quantum Learningsiswa
memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu
visual, auditif dan kinestetik.Keberagaman modalitas belajar ini dapat diatasi
dengan menggunakan perangkat media dengan sistem multimedia, sebab
masing-masing siswa yang berbeda tipe belajar dapat diwakili oleh multimedia.
Berdasarkan
penelitian Novitasari (2011) mengenai PengaruhPenerapan Model Pembelajaran Perolehan
Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Produktif Akuntansi di SMKNegeri 1
Muara Enim menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh
dari analisis data tes kelas eksperimen 29 siswa kompeten 85,29% dan hanya 5
siswa yang belum kompeten 14,71%. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif
penerpan model pembelajaran ini terhadap hasil belajar siswa.Namun pada
penelitian ini hanya menggunakan media pembelajaran sederhana yaitu charta,
tentu hal ini tidak sejalan dengan teori Quantum Learning yang menghendaki
pelayanan keberagaman modalitas belajar.
SMA
Negeri 1 Lempuing Jaya merupakan SMA Negeri pertama yang ada di Kecamatan
Lempuing sebelum terjadi pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Lempuing dan
Lempuing Jaya. Berdasarkan observasi awal dan wawancara peneliti dengan guru
ekonomi dan beberapa siswa kelas X SMA Negeri 1 Lempuing Jaya yang menyatakan
bahwa pembelajaran untuk mata pelajaran ekonomi sudah menerapkan model
pembelajaran cooperative dan model
pembelajaran langsung namun belum menggunakan media maupun multimedia
pembelajaran meskipun sudah tersedianya fasilitas seperti listrik dan proyektorakibatnya
saat pembelajaran siswa mengobrol, merasa bosan dan mengantuk.Kemudian Selain itu hasil belajar pada mata pelajaran
ekonomi kelas X tahun ajaran 2012/2013 yang ditunjukkan dengan nilai ulangan
harian masih ada yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum sebanyak93
siswa atau sebesar 42% dan 128 siswa atau sebesar 58% sudah tuntas sedangkan
secara klasikal diharapkan ketuntasan sebesar 85% dengan kriteria ketuntasan
minimum yang harus di capai adalah 75. Berdasarkan hal tersebut hasil belajar
siswa perlu untuk ditingkatkan lagi
dengan menggunakan model dan multimedia pembelajaran agar diperoleh hasil
belajar siswa yang optimal.
Berdasarkan
masalah tersebut model pencapaian konsep dan multimedia program Adobe InDesign CS5 diharapkan dapat
menjadi salah satu alternatif pemenuhan tuntutan paradigma baru dan
ketercapaian tujuan pendidikan. Dimana model pencapaian konsep lahir dari studi
tentang proses berpikir manusia untuk mengklasifikasikan berbagai hal yang
berbeda. Kemudian program Adobe InDesign
merupakan program pengolah data yang sangat lengkap, yang dapat digunakan untuk
mengerjakan desain grafis maupun membuat dokumen publikasi secara mudah dan
cepat dengan hasil yang memuaskan serta fitur baru pada Adobe InDesign CS5 ini semakin handal diantaranya adalah dokumen
dan presentasi interaktif yang dapat dimasukkan unsur media teks, gambar,
animasi, suara dan video sehingga keberagaman modalitas belajar siswa dapat
terpenuhi.
Pada
kelas kontrol juga digunakan model pencapaian konsep menggunakan multimedia
program PowerPoint. Hal ini program multimedia PowerPoint sebanding dengan
Program Adobe Indesign CS5 yang memungkinkan untuk membuat dokumen presentasi
interaktif. Persamaan penggunaan model tetapi berbeda multimedia pembelajaran
dalam hal ini tujuannya adalah untuk mengakomodasi berbagai modalitas belajar siswa
yang beragam dan mengetahui diantara kedua multimediatersebut yang lebih signifikan mempengaruhi hasil
belajar siswa.
Berdasarkan latar
belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pencapaian konsep
menggunakan Multimedia Program Adobe
InDesign CS5 terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas
X SMANegeri 1 Lempuing Jaya”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan pada
penelitian ini yaitu “Apakah terdapat perbedaan Pengaruh Model Pencapaian Konsep
menggunakan Multimedia Program Adobe
Indesign CS5dengan Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program PowerPointterhadap Hasil Belajar Siswa
pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xdi SMANegeri 1 Lempuing Jaya?”.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5dengan model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMANegeri 1 Lempuing Jaya.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Secara
Teoritis
Penelitian
ini diharapkan dapat mendukung teori-teori yang berhubungan dengan model pencapaian konsep, multimedia program Adobe InDesign CS5, multimedia program PowerPoint dan hubungannya dengan hasil belajar siswa.
b. Secara
Praktis
1. Bagi
siswa, melalui pembelajaran dengan model pencapaian
konsep, multimedia program Adobe InDesign
CS5 dan multimedia programPowerPoint
siswa mendapat pengalaman baru serta dapat meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi
guru, dapat menjadi masukan yang dapat diterapkan pada pembelajaran.
3. Bagi
sekolah, dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan kualitas siswa.
4. Bagi
peneliti, dapat menambah pengetahuan mengenai model pencapaian konsep,
multimedia program Adobe InDesign CS5
dan multimedia program PowerPoint
serta penerapannya terhadap hasil belajar siswa.
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Model Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran
Keberhasilan
proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan
model-model pembelajran yang berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Joyce
dan Weil (dalam Abimanyu, 2009: 24) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang
melukiskanprosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar
untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas
pembelajaran.
Rusman (2012:144) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah suatu
rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana
pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran di kelas atau
yang lain.
Selanjutnya menurut Syarifudin, dkk. (2010:177) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah pola-pola kegiatan tertentu
dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kombinasi yang tersusun dari bagian
atau komponen untuk mencapai tujuan belajar yang terdiri dari unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah
suatu kerangka konseptual mengenai prosedur yang sistematis terdiri dari
tujuan, sintak, lingkungan dan pengelolaannya sebagai pedoman bagi perancang
dan pengajar untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar tercapai
suatu tujuan pembelajaran.
2.1.2 Klasifikasi Model Pembelajaran
Setiap model
pembelajaran masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya
dari model pembelajaran lain. Wahab (2009:56) menyatakan bahwa ada 4 sumber-sumber utama model-model
mengajar yaitu: (a) Interaksi Sosial; (b) Pemrosesan Informasi; (c) Personal;
Dan (d) Modifikasi Prilaku.
Selanjutnya Joyce, Weil
dan Calhoun( dalam Abimanyu, 2009:312-313) mengklasifikasi model-model
pembelajaran ke dalam empat rumpun model, yaitu:
1.
Rumpun Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Models) yang
terdapat 7 model pembelajaran, yaitu: (a) Pencapaian Konsep(Concept Attainment); (b) Berpikir Induktif (Inductive Thinking; (c) Latihan Penelitian (Inquiry Training); (d) Pemandu Awal (Advance Organizer); (e) Memorisasi (Memorization); (f) Pengembangan Intelek (Developing Intelect); dan (g) Penelitian Ilmiah(Scientic Inquiry).
2.
Rumpun Model Personal (Personal Models) terdapat 4 model pembelajaran, yaitu: (a)
Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching);
(b) Model Sinektik (Synectics Model);
(c) Latihan Kesadaran (Awareness Training);
dan (d) Pertemuan Kelas (Classroom
meeting).
3.
Rumpun Model Interaksi Sosial (Social Models) terdapat 5 model pembelajaran, yaitu: (a)
Investigasi Kelompok (Group Investigation);
(b) Bermain Peran (Role Playing); (c)
Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential
Inquiry); (d) Latihan Laboratoris (Laboratory
Training); dan (e) Penelitian Ilmu Sosial
4.
Rumpun Model Sistem Perilaku (Behavioral System) terdapat 5 model pembelajaran, yaitu: (a)
Belajar Tuntas (Mastery Learning);
(b) Pembelajaran Langsung (Direct
Instruction); (c) Belajar Kontrol Diri (Learning
Self Control); (d) Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep (Training for Skill and Concept
Development); dan (e) Latihan Assertif (Assertive
Training).
Hal
ini sejalan dengan pendapat Rusman (2012:136-143) menyatakan bahwa model
pembelajaaran berdasarkan teori dapat dikelompokkan atas: (1) Rumpun model
interaksi sosial didasari oleh teori belajar Gestalt yang mencakup model
penentuan kelompok, inkuiri sosial, metode laboratori, jurisprudensial, bermain
peran dan simulasi sosial; (2) Rumpun model pemrosesan informasi berdasarkan
teori belajar kognitif (Piaget) mencakup model berpikir induktif, model latihan
inkuiri, inkuiri ilmiah, pencapaian konsep, pertumbuhan kognitif, model penata
lanjutan dan memori ; (3) Rumpun model personal (personal models)bertitik tolak dari teori humanistik mencakup model
pengajaran non-direktif, latihan kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual
dan pertemuan kelas; dan (4) Rumpun model
modifikasi tingkah laku (behavioral) bertitik
tolak dari teori belajar behavioristik mencakup model manajemen kontingensi,
kontrol diri, relaksasi (santai), pengurangan ketegangan, latihan asertif
desensitasi dan latihan langsung.
Beberapa pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi model pembelajaran dapat didasarkan
atas sumber maupun teorinya yaitu: (a) Interaksi Sosial; (b) Pemrosesan
Informasi; (c) Personal; dan (d) Modifikasi Prilaku (Behavioral). Model pencapaian konsep termasuk pada model
pemrosesan informasi yang bertitik tolak pada teori belajar kognitif (Piaget).
2.2 Model Pencapaian Konsep
2.2.1 Pengertian Model Pencapaian Konsep
Model pencapaian konsep dikembangkan Jerome S, Bruner,
Jecquelin Goodnow dan George Austin tahun 1956. Model tersebut lahir dari studi
tentang proses berfikir manusia. Model tersebut didasarkan pada penekanan bahwa
lingkungan penuh dengan sejumlah besar hal-hal yang berbeda dan mustahil dapat
menyesuaikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan kemampuan
untuk membedakan dan mengelompokkan.
Bruner, Goodnow, dan Austin (dalam Joyce, Weil dan Calhoun, 2011:125)
menyatakan bahwa “Pencapaian konsep merupakan proses mencari dan mendaftar
sifat-sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat
dengan contoh-contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori”.
Aunurrahman (2011:158) menyatakan bahwa, “Model Pencapaian konsep adalah
model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga
konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien”.
Selanjutnya
Eggen dan Kauchak (2012:218) menyatakan bahwa:
Model pencapaian konsep, sebuah model pengajaran yang
dirancang untuk membantu siswa dari semua usia mengembangkan dan menguatkan
pemahaman mereka tentang konsep dan mempraktikkan berpikir kritis, di dalam
pembelajarannya.
Dapat disimpulkan bahwa
model pencapaian konsep adalah prosedur pembelajaran yang dirancang untuk
mengembangkan penalaran induktif, juga untuk perkembangan dan analisis konsep
sehingga dapat membedakan atribut-atribut sesuatu, manusia dan
kejadian-kejadian, dan mengkategorisasikannya.
2.2.2 Langkah-Langkah Model Pencapaian Konsep
Berdasarkan
pengertian yang telah diuraikan sebelumnya terlihat bahwa model pencapaian
konsep memiliki langkah-langkah.Berikut
akan diuraikan beberapa pendapat mengenai langkah-langkah model pencapaian
konsep.
Adapun
langkah-langkah dalam model pencapaian konsep menurut Joyce, Weil dan Calhoun
(2011:136) adalah:
1. Tahap Pertama: Penyajian data dan identifikasi konsep
·
Guru menyajikan contoh-contoh yang telah
dilabeli
·
Siswa membandingkan
sifat-sifat/ciri-ciri dalam contoh positif dan contoh-contoh negatif
·
Siswa menjelaskan
sebuah definisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang paling esensial
2. Tahap Kedua: Pengujian pencapaian konsep
·
Siswa mengidentifikasi contoh-contoh
tambahan yang tidak dilabeli dengan tanda Ya dan Tidak
·
Guru menguji hipotesis, menamai konsep,
dan menyatakan kembali definisi-definisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang
paling esensial
·
Siswa membuat contoh-contoh
3. Tahap Ketiga: Analisis strategi-strategi berpikir
·
Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran
·
Siswa mendiskusikan
peran sifat-sifat dan hipotesis
·
Siswa mendiskusikan
jenis dan ragam hipotesis
Eggen
dan Kauchak (2012:225) berpendapat bahwa adapun langkah-langkah di dalam
menerapkan pelajaran menggunakan model pencapaian konsep yaitu:
1. Perkenalan; Guru memperkenalkan pelajaran dan menjelaskan
bagaimana kegiatan akan dilakukan.
2. Contoh
dan merumuskan hipotesis; siswa diberikan satu contoh (atau mungkin dua contoh)
dan noncontoh, dan mereka menghipotesiskan kemungkinan sebutan bagi konsep
berdasarkan contoh-contoh dan noncontoh awal.
3. Siklus
analisis; contoh dan noncontoh tambahan diberikan. Siswa menyingkirkan
hipotesis-hipotesis yang ada dan menambahkan hipotesis-hipotesis baru
berdasarkan contoh dan noncontoh baru.
4. Penutup
dan penerapan; satu hipotesis tunggal dipisahkan dan didefinisikan. Juga, contoh
tambahan dianalisa berdasarkan definisi.
Selanjutnya
Aunurrahman (2011:158) berpendapat bahwa penerapan model pencapaian
konsep
dalampembelajaran meliputi tiga langkah pokok, yaitu:
Tahap pertama, presentasi data dan identifikasi konsep, yang meliputi
kegiatan; (1) guru mempresentasikan contoh-contoh nama, (2) siswa membandingkan
ciri positif dan negative dari contoh yang dikemukakan, (3) siswa menyimpulkan
dan menguji hipotesis, (4) siswa memberikan arti sesuai dengan ciri-ciri
esensial. Tahap kedua, menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa
kegiatan: (1) siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak memiliki nama,
(2) guru mengkonfirmasikan hipotesis,
konsep nama dan definisi sesuai dengan ciri-ciri esensial. Tahap ketiga,
menganalisis kemampuan berfikir strategis, yang meliputi: (1) siswa
mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, (2) siswa mendiskusikan hipotesis
dan atribut-atribut, (3) siswa mendiskusikan bentuk dan jumlah hipotesis.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan adapun
langkah-langkah model pencapaian konsep sebagai berikut:
1. Penyajian`
contoh-contoh yang sudah dilabeli Ya dan Tidak kemudian siswa diminta untuk
membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang
selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan
definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.
2. Siswa
menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli
Ya dan Tidak selanjutnya siswa melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan
berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat
dan membuat contoh-contoh.
3. Siswa menganalisis strategi-strategi berfikir dengan
mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan hipotesis dan
sifat-sifatnya, serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
2.3 Multimedia bagian dari Media Pembelajaran
2.3.1 Pengertian Media Pembelajaran
Media
merupakan sarana untuk mengirimkan pesan kepada siswa untuk keperluan
pembelajaran.Media pembelajaran, menurut Gerlach & Ely (dalam Asyhar,
2012:7), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau
kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Asyhar (2012:8) menyatakan bahwa:
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat
menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana,
sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Uno
(2009:114) menyatakan bahwa:
Pengertian media pembelajaran adalah segala bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa
yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Rusman
(2012:160) menyatakan bahwa:
Media pembelajaran merupakan
suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan
pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan
materi pelajaran.Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk
cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.
Berdasarkan
beberapa pendapat tersebutdapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai penyalur dan penyampai pesan antara
pendidik dengan siswa sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien.
2.3.2 Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Banyak
alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran
namun dalam penggunaannya guru harus dapat memilih media dengan tepat yang
perlu disesuaikan dengan tujuan, materi dan metode pembelajaran serta
karakteristik siswa agar dapat digunakan secara efektif dan sesuai dengan
sasaran.Fathurrohman dan Sutikno (2007: 67) menyatakan bahwa “Dilihat dari
jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audiovisual”.
Rusman
(2012:173) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan
berdasaarkan sifat, jangkauan dan teknik pemakaiannya.
1. Dari sifatnya, media dapat
dibagi ke dalam:
a.
Media auditif,
yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang memiliki unsur
suara.
b.
Media visual, yaitu
media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara.
c. Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara
juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.
2.
Dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a.
Media yang memiliki
daya liput yang luas dan serentak.
b.
Media yang
mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.
3. dari cara atau teknik
pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a. Media yang diproyeksikan.
b.
Media yang tidak
diproyeksikan.
Selanjutnya Asyhar
(2012: 44-45) berpendapat bahwa meskipun beragam jenis dan format media sudah
dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran, namun pada dasarnya semua media
tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu media visual, media audio,
media audio-visual dan multimedia.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis media secara umum dapat
diklasifikasikan menjadi empat, yaitu media audio, media visual, media
audio-visual, dan multimedia.
2.4
Multimedia
Multimedia merupakan bagian dari media. Pengertian multimedia dapat
berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda. Berikut beberapa pendapat
mengenai multimedia.
Asyhar (2012:45) menyatakan bahwa “Multimedia yaitu media yang
melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu
proses atau kegiatan pembelajaran”.
Munir (2012:4) menyatakan bahwa secara umum konsep multimedia dapat
didefinisikan gabungan dari berbagai media teks, gambar, video, dan animasi
dalam satu program berbasis komputer yang dapat memfasilitasi komunikasi
interaktif.
Selanjutnya menurut Rusman (2012:150) “Multimedia dapat diartikan
sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan
menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis, animasi dan video”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia
merupakan media yang melibatkan beberapa jenis media (teks, gambar, video, dan
animasi) dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan
pembelajaran.
2.5 ProgramAdobe InDesign CS5
2.5.1
Pengertian Program Adobe Indesign CS5
Program Adobe InDesign
merupakan standar untuk industri media cetak.
Adobe indesign CS5 merupakan penyempurnaan dari program Adobe Pagemaker dan program-program InDesign sebelumnya.Program ini sangat
popular di kalangan pelaku usaha media dan percetakan kelas dunia karena
memiliki fasilitas yang lengkap dalam pembuatan desain halaman baik untuk
keperluan dokumen cetak maupun dokumen digital.
Enterprise (2011:1) menyatakan bahwa:
Adobe indesign CS5 adalah program yang secara khusus digunakan untuk mendesain dan
me-layout halaman sebuah media cetak seperti brosur, bulletin, buku, majalah,
surat kabar, dan media digital serta media online seperti artikel, e-book, dan
majalah digital.
Rahmawati (2012:1) berpendapat bahwa:
Adobe InDesign
CS merupakan program pengolah data yang sangat lengkap,
yang dapat digunakan untuk mengerjakan desain grafis maupun membuat dokumen
publikasi secara mudah, cepat dengan hasil yang sangat memuaskan.
Selanjutnya Elcom (2011:13)
menyatakan bahwa Adobe Indesign CS5
merupakan sebuah aplikasi desain layout yang dirilis oleh perusahaan Adobe
dengan fitur handal diantaranya dokumen dan presentasi interaktif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media Adobe InDesign CS5 adalah program yang secara khusus digunakan
untuk mendesain dan me-layout media catak, digital maupun online. Media cetak
seperti brosur, buletin, buku, majalah, surat kabar dan media digital serta
media online seperti artikel, e-book, dan majalah digital yang dapat berbentuk
dokumen interaktif.Dalam hal ini Program Adobe
InDesign CS5 termasuk pada kelompok multimedia dimana dalam program ini
memungkinkan untuk digunakannya berbagai jenis media secara terintegrasi dalam
suatu pembelajaran.
2.5.2 Pengenalan Jendela Adobe Indesign CS5
Untuk dapat mendesai
halaman, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian jendela kerja Adobe InDesign CS5.Berbagai kemudahan,
keandalan aneka fitur tool dalam Adobe InDesign CS5 sangat perlu dikuasai agar
dapat berkreasi dengan mudah saat menata letak dokumen.Berikut diuraikan bagian-bagian
jendela kerja Adobe InDesign CS5.
Pada saat awal membuka
program Adobe InDesign CS5akan muncul
jendelaWelcome Screen. Pada bagian Welcome Screen terdapat beberapa
fasilitas pilihan untuk memulai bekerja dengan Adobe InDesign CS5, antara lain:
a. Open a
Recent Item>Open berfungsi untuk membuka dokumen InDesign yang telah disimpan sebelumnya
b. Create New
1. Document
berfungsi untuk membuat dokumen baru dalam InDesign.
2. Book berfungsi membuat
sebuah tempat dokumen baru
3. Library berfungsi untuk
membuat pustaka dokumen
c. Community berfungsi untuk membuka situs www.adobe.com yang menampilkan informasi-informasi atau hal-hal
terbaru dari Adobe InDesign CS5
d. Geeting
Started berfungsi untuk membuka
lembar bantuan (Help) yang berisi
beberapa tutorial tentang bagaimana cara bekerja dan menggunakan Adobe InDesign CS5.
Gambar 1 Jendela
Welcome Screen
Untuk membuat dan
mengolah dokumen pada aplikasi klik InDesignCreate
New>Documentyang kemudian
muncul kotak dialog New Document.
Berikut penjelasan dari kotak dialog New
Document pada InDesign CS5:
a.
Document Preset
digunakan untuk memilih preset yang pernah disimpan (format dokumen halaman).
b. Intent digunakan untuk memilih hasil layout yang berfungsi sebagai media cetak (printer) atau pada web.
c. Number of
Pages berfungsi untuk menentukan
jumlah halaman dokumen.
d. Start Page # digunakan untuk menentukan penomoran awal dari
suatu halaman dokumen.
e. Page Size merupakan pengaturan ukuran lembar dokumen.
f. Columns berfungsi menambah garis batas kolom pada lembar
kerja.
g.
Margin
adalah pengaturan yang berfungsi menampilkan garis batas margin pada dokumen, mulai dari Top,
Bottom, Inside, Outside, Left, dan Right.
Gambar
2 Kotak Dialog New Document
Selanjutnya setelah
mengisi kotak dialog New Document > Ok
akan muncul tampilan lembar kerja Adobe
InDesign CS5 dan dapat langsung mendesain halaman. Berikut lima bagian
utama dari lembar kerja Adobe InDesign
CS5:
A.
Tools panel,
panel yang juga disebut toolbox ini memuat berbagai macam
perangkat atau tool untuk menggambar
dan tool-tool lain yang terkait untuk
membuat dan memanipulasi dokumen.
B. Application
bar, digunakan untuk mengatur tampilan tata letak atau layout lembar kerja Adobe InDesign CS5 dalam beberapa mode tampilan untuk memudahkan
aktivitas mendesain dokumen.
C. Control
panel, panel ini digunakan untuk
menampilkan pilihan-pilihan dari tool
yang dipilih dari Tools panel atau toolbox.
D. Panels, memuat perangkat-perangkat yang digunakan untuk
mengedit dokumen lebih lanjut, baik mengedit secara spesifik pada satu layer
maupun pada seluruh layer yang ada pada sebuah dokumen.
E.
Document window, adalah jendela yang memuat tampilan dokumen InDesign yang sedang dibuka
atau dikerjakan
D
|
E
|
C
|
B
|
A
|
Gambar
4 Lembar Kerja Adobe InDesign CS5
2.6 ProgramPowerPoint
PowerPoint
juga merupakan salah satu program multimedia yang sudah banyak dikenal. Berikut
berbagai pendapat mengenai pengertian PowerPoint.
Daryanto (2010:163)
berpendapat bahwa:
Microsoft PowerPoint merupakan salah
satu program berbasis multimedia untuk menyampaikan presentasi, baik yang
diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintah, pendidikan, maupun perorangan,
dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi
yang menarik dengan kemampuan pengolahan teks, warna, gambar, serta animasi-animasi
yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.
Selanjutnya Tim EMS
(2012:1) menyatakan bahwa:
PowerPoint merupakan salah satu aplikasi yang ada
dalam bundle Microsoft Office, yang
fungsi utamanya banyak digunakan dalam presentasi yaitu kegiatan yang berguna
untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui slide presentasi ke khalayak umum.
Sejalan
dengan pernyataan sebelumnya Hayim (2012:140) berpendapat bahwa:
Microsoft PowerPoint merupakan
program presentasi dari Microsoft yang terdiri atas halaman yang dinamakan
“slide”. Halaman slide terdiri atas teks, grafik, film, dan berbagai obyek lain
yang dapat diatur leluasa di halaman slide.
Berdasarkan beberapa
pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PowerPoint merupakan salah satu program
berbasis multimedia untuk menyampaikan presentasi yang menyediakan fitur teks,
warna, grafik, film, gambar, dan animasi dan sebagainya yang dapat diolah
sesuai dengan kreatifitas penggunanya.
2.7 Hasil Belajar
Proses pembelajaran
yang merupakan interaksi antara dua subjek, yaitu guru dan siswa akan
menghasilkan output berupa hasil belajar. Berikut beberapa pendapat tokoh
mengenai pengertian hasil belajar.
Widoyoko (25:2010)
menyatakan bahwa proses pembelajaran
melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa akan menghasilkan suatu perubahan
pada diri siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil
dari kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai
akibat kegiatan pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap,
pengetahuan maupun kecakapan.
Rusman (2012:123)
menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia
menerima pengalaman belajarnya”.
Selanjutnya Dimyati dan
Mudjiono (2009:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar
merupakan berakhirnya penggalaman dari puncak proses belajar.
Dari beberapa pendapat
mengenai pengertian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar dan diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar.
2.8 Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan
“nomos”. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengatur
rumah tangga (pemasukan dan pengeluaran sederhana).
Kurikulum 2006 mata pelajaran ekonomi
(Depdiknas, 2008:5) menyatakan bahwa:
Ilmu
ekonomi adalah ilmu tentang prilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada
melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.
Raharja dan Manurung (2006:2) mengemukakan
bahwa “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dan masyarakat
dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas dalam
upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.
Selanjutnya
menurut Adji, dkk (2007:3) “Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
tidak terbatas”.
Dapat
disimpulkan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari pilihan prilaku dan tindakan manusia dalam
upaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sumber daya yang terbatas.
2.9 Pengaruh Model Pencapaian Konsep
menggunakan Multimedia
Program Adobe InDesign CS5 terhadap
Hasil Belajar Siswa
Model
pencapaian konsep merupakan salah satu rumpun model pemrosesan informasi.
Menurut Rusman (2012:139) model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget)
dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara
mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan mengorganisasi data, memecahkan
masalah, menemukan konsep dan menggunakan symbol verbal dan visual. Teori
pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985).Asumsinya
adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Rusman (2012:139) menyatakan
bahwa perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehinggga
menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi
antara kondisi internal (keadaan individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi
eksternal (rangsangan dari lingkungan) dan interaksi antar keduanya akan
menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan
informasi yang berupa kecakapan manusia (Ihumman capitalities) yang
terdiri dari: (1) informasi verbal; (2) kecakapan intelektual; (3) strategi
kognitif; (4) sikap; dan (5) kecakapan motorik.
Berdasarkan
hal tersebut baik kondisi internal maupun eksternal dari interaksi antar keduanya
akan menghasilkan hasil belajar. Dalam
hal ini kondisi eksternal dapat dikondisikan oleh seorang guru dengan menerapak
model dan media pembelajaran yang tepat dan mampu mampu mengakomodir berbagai
perbedaan karakteristik siswa seperti pada teori Quantum Learning sehingga akan dicapai hasil belajar yang
optimal.
2.9
Hipotesis Penelitian
Hipotesis
yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:
Ada perbedaan Pengaruh Model Pencapaian konsep
menggunakanMultimedia Program Adobe
InDesign CS5 dan PowerPoint
terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri
1 Lempuing Jaya.
III. Metodologi Penelitian
3.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini
adalah:
Variabel bebas (X): 1. Model Pencapaian Konsep
menggunakan Multimedia
ProgramAdobe
InDesign CS5
2. Model Pencapaian
Konsep menggunakan Multimedia
ProgramPowerPoint
Variabel terikat (Y): Hasil belajar
3.2 Definisi Operasional Variabel
3.2.1 Model Pencapaian Konsep menggunakan
Multimedia Program Adobe InDesign CS5
Model pencapaian konsep
menggunakan multimedia program Adobe
InDesign CS5 adalah prosedur pembelajaran untuk mengembangkan penalaran
induktif, juga untuk perkembangan dan analisis konsep bank sehingga dapat
membedakan atribut-atribut, manusia dan kejadian-kejadian, dan
mengkategorisasikannya yang dalam pembelajarannya disajikan contoh-contoh dari
konsep bank berupa teks, gambar maupun video yang telah dilabeli Ya dan Tidak
serta tambahan contoh yang tidak dilabeli menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5serta di presentasikan
melalui LCD.
Model pencapaian konsep
menggunakan multimedia programAdobe
InDesign CS5 yang akan digunakan oleh peneliti dengan standar kompetensi
memahamiuang dan perbankan, dan kompetensi dasar membedakan peran bank umum dan
bank sentral untuk 7 indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam
pembelajaran. Multimedia programAdobe
InDesign CS5 yang dirancang peneliti akan digunakan untuk mata pelajaran
ekonomi di kelas X.5 SMAN 1 Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Adapun langkah-langkah
model Pencapaian konsep menggunakan multimedia programAdobe Indesign CS5 yaitu (1) penyajian contoh-contoh dari konsep
bank yang sudah dilabeli Ya dan Tidak dengan multimedia program Adobe InDesignCS5kemudian siswa diminta
untuk membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang
selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama konsep bank dan menjelaskan
definisi konsep bank berdasarkan ciri-cirinya; (2) siswa menguji konsep bank
yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak
selanjutnya siswa melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan
berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat dan membuat contoh-contoh; (3) siswa
menganalisis strategi-strategi berfikir dengan mendeskripsikan
pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya, serta
mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
3.2.2 Model Pencapaian konsep menggunakan
Multimedia Program PowerPoint
Model pencapaian konsep
menggunakan multimedia program PowerPointadalah
prosedur pembelajaran untuk mengembangkan penalaran induktif, juga untuk
perkembangan dan analisis konsep bank sehingga dapat membedakan atribut-atribut,
manusia dan kejadian-kejadian, dan mengkategorisasikannya yang dalam
pembelajarannya disajikan contoh-contoh dari konsep bankberupa teks, gambar
maupun video yang telah dilabeli Ya dan Tidak serta tambahan contoh yang tidak
dilabeli menggunakan multimedia program PowerPointserta
di presentasikan melalui LCD.
Model Pencapaian konsep
menggunakan multimedia program PowerPoint
yang akan digunakan oleh peneliti dengan standar kompetensi memahami uang dan
perbankan, dan kompetensi dasar membedakan peran bank umum dan bank sentral
untuk 7 indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran. Multimedia
program PowerPoint yang dirancang
peneliti akan digunakan untuk mata pelajaran ekonomi di kelas X.3 SMANegeri 1
Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Adapun langkah-langkah
model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint yaitu (1) penyajian contoh-contoh dari konsep bank yang
sudah dilabeli Ya dan Tidak menggunakan multimedia program PowerPoint kemudian siswa diminta untuk membandingkan
ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang selanjutnya siswa
diminta untuk memberi nama konsep bank dan menjelaskan definisi konsep bank
berdasarkan ciri-cirinya; (2) siswa menguji konsep bank yang telah diperoleh
dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak selanjutnya siswa
melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan berdasarkan ciri-ciri atau
sifat-sifat dan membuat contoh-contoh; (3) siswa menganalisis strategi-strategi
berfikir dengan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan
hipotesis dan sifat-sifatnya, serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
3.2.3 Hasil Belajar Siswa
Hasil
belajar yang dimaksudkan adalah nilai rata-rata tes sebanyak 3 kali yang terdiri dari 30 item soal pilihan ganda
yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Lempuing
Jaya kelas X.5 dan X.3 pada mata pelajaran Ekonomi setelah proses pembelajaran dengan
menerapkan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5 di kelas X.5 dan model
Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint di kelas X.3 dengan materi bank.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Pada penelitian ini
yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Lempuing Jaya tahun
ajaran 2012/2013 dengan jumlah 221 siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
1 Populasi
Kelas
|
Jumlah
|
X 1
|
39 siswa
|
X2
|
35 siswa
|
X3
|
33 siswa
|
X4
|
38 siswa
|
X 5
|
37 siswa
|
X 6
|
39 siswa
|
Total
|
221 siswa
|
3.3.2 Sampel
Penarikan
sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara
mengundi. Adapun langkah-langkah penarikan sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Menentukan populasi penelitian yaitu siswa kelas X dengan jumlah 6 kelas.
2.
Tulis masing-masing kelas pada secarik kertas, kemudian digulung dan
dimasukkan kedalam kotak lalu dikocok.
3.
Kemudian ditarik dua gulungan kertas untuk menentukan kelas eksperimen dan
kelas kontrol.
4.
Dimana gulungan pertama sebagai kelas eksperimen dan
gulungan kertas kedua sebagai
kelas kontrol yang merupakan sampel dalam penelitian.
5.
Dari undian tersebut didapatlah
kelas X.5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 37 siswa, sedangkan
kelas X.3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah 33 siswa.
Tabel 2Sampel
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
Keterangan
|
X.5
|
37
|
Kelas Eksperimen
|
X.3
|
33
|
Kelas kontrol
|
Total
|
70
|
-
|
3.4 Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan
dilakukan adalah jenis penelitian quasi
eksperimental design yaitu eksperimen yang memiliki kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol semua variable luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimendengan bentuk nonequivalent control
group design.
Selanjutnya adapun langkah-langkah eksperimen yang akan dilaksanakan
dalam penelitian adalah sebagai berikut:
A. Kelas Eksperimen
1. Tahap Persiapan
a) Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang
akan dicapai dalam pembelajaran.
b) Mempersiapkan instrumen yang sudah divalidasi
c) Membuat multimedia program Adobe InDesign CS5yang sudah di validasi oleh pakar.
d) Dilakukan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Pendahuluan (10 menit)
1.
Peneliti
memberikan apersepsi
2.
Peneliti
menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membedakan peran
bank sentral, bank umum, bank syariah dan bank perkreditan rakyat, menguraikan fungsi
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB),
mengidentifikasi
cara-cara memanfaatkan produk bank dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan konsep kredit, menjabarkan persyaratan yang
harus dimiliki calon penerima kredit (5C),
mengidentifikasi kebaikan dan keburukan kredit.
b) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
1. Peneliti melibatkan siswa
mencari informasi yang luas tentang
pengertian bank, peran bank umum dan bank sentral serta lembaga keuangan
bukan bank
2. Menentukan
langkah-langkah pembelajaran dengan model Pencapaian konsep
Elaborasi
1. Peneliti mempresentasikan contoh dari konsep bank yang telah dilabeli Ya dan
Tidak menggunakan multimedia programAdobe
InDesign CS5.
2. Siswa
diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan definisi konsep
berdasarkan ciri-cirinya.
3. Siswa
menguji Pencapaian konsep mereka dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan
lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan contoh mereka
sendiri.
4. Peneliti mengkonfirmasi
kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk
merevisi konsep yang masih kurang tepat.
5. Mengajak
siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat memperoleh
konsep tersebut.
Konfirmasi
1. Peneliti memberikan klarifikasi
tentang materi yang telah dipelajari
2. Peneliti memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan siswa
3. Peneliti memberikan konfirmasi
terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
4. Peneliti memfasilitasi siswa
melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
5.
Peneliti
memfasilitasi siswa untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap antara lain dengan peneliti
c) Penutup (25 menit)
1. Peneliti bersama siswa secara
klasikal menyimpulkan hasil diskusi
2. Peneliti mengadakan evaluasi
siswa secara individu
3. Peneliti memberikan tindak
lanjut berupa PR
4. Peneliti menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan datang
3. Observasi
Observasi
dilakukan oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui
apakah pelaksanaan tindakan penerapan model Pencapaian konsep menggunakan
multimedia program Adobe Indesign CS5
sesuai dengan rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan tindakan
telah memperlihatkan indikator keberhasilan. Observasi dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung.
4. Pelaporan
a) Menganalisis data yang telah diperoleh pada saat
penelitian
b) Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang
terkumpul di kelas eksperimen
B. Kelas Kontrol
1. Tahap Persiapan
a) Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator
yang akan dicapai dalam pembelajaran.
b) Mempersiapkan instrument yang sudah divalidasi
c) Membuat Multimedia program PowerPoint yang sudah di validasi oleh pakar.
d) Dilakukan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan.
2. Tahap Pelaksanaan
a) Pendahuluan (10 menit)
1.
Peneliti
memberikan apersepsi
2.
Peneliti
menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membedakan peran
bank sentral, bank umum, bank syariah dan bank perkreditan rakyat, menguraikan fungsi
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB),
mengidentifikasi
cara-cara memanfaatkan produk bank dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan konsep kredit, menjabarkan persyaratan yang
harus dimiliki calon penerima kredit (5C),
mengidentifikasi kebaikan dan keburukan kredit.
b) Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
1. Peneliti melibatkan siswa
mencari informasi yang luas tentang
pengertian bank, peran bank umum dan bank sentral serta lembaga keuangan
bukan bank
2. Menentukan
langkah-langkah pembelajaran dengan model pemerolehan konsep
Elaborasi
1. Peneliti mempresentasikan data
berupa contoh dari konsep bank yang telah dilabeli Ya dan
Tidak dengan media PowerPoint.
2. Siswa
diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan definisi konsep
berdasarkan ciri-cirinya.
3. Siswa
menguji Pencapaian konsep mereka dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan
lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan contoh mereka
sendiri.
4. Peneliti mengkonfirmasi
kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk
merevisi konsep yang masih kurang tepat.
5. Mengajak
siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat memperoleh
konsep tersebut.
Konfirmasi
1. Peneliti memberikan klarifikasi
tentang materi yang telah dipelajari
2. Peneliti memberikan umpan balik
positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah
terhadap keberhasilan siswa
3. Peneliti memberikan konfirmasi
terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
4. Peneliti memfasilitasi siswa
melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
5.
Peneliti
memfasilitasi siswa untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan,
keterampilan, dan
sikap antara lain dengan peneliti
c) Penutup (25 menit)
1. Peneliti bersama siswa secara
klasikal menyimpulkan hasil diskusi
2. Peneliti mengadakan evaluasi
siswa secara individu
3. Peneliti memberikan tindak
lanjut berupa PR
4. Peneliti menyampaikan rencana
pembelajaran yang akan datang
3. Observasi
Observasi dilakukan
oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui apakah
pelaksanaan tindakan penerapan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia
program PowerPoint sesuai dengan
rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan tindakan telah
memperlihatkan indikator keberhasilan. Observasi dilakukan pada saat proses
pembelajaran berlangsung.
4. Pelaporan
a) Menganalisis data yang telah diperoleh pada saat
penelitian
b) Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang
terkumpul di kelas kontrol.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Observasi
Kegiatan Observasi
dilakukan oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui
apakah pelaksanaan tindakan pembelajaran model Pencapaian konsep menggunakan
multimedia program Adobe Indesign CS5sesuai
dengan rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan pembelajaran
telah memperlihatkan indikator keberhasilan. Kegiatan ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari
beberapa aspek yang diamati. Pada setiap observasi, pengamat atau observer
memberikan tanda check (√) pada aspek
yang tampak saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi mengenai pembelajaran
di kelas, dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel
3 Lembar Observasi Aktivitas Peneliti
No
|
Indikator dan deskriptor
|
Pertemuan
|
|||||
1
|
2
|
3
|
|||||
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
Ya
|
Tidak
|
||
1
|
Perencanaan Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
a. Peneliti
menyusun dan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Peneliti
menyiapkan sumber, bahan, dan alat pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Pengelolaan Kelas
|
|
|
|
|
|
|
a.
Peneliti
memberikan apersepsi
|
|
|
|
|
|
|
|
b.
Peneliti
menjelaskan tujuan pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
Proses Pembelajaran
|
|
|
|
|
|
|
a. Peneliti
mempresentasikan data berupa contoh yang telah dilabeli Ya dan Tidak dengan
media Adobe InDesign.
|
|
|
|
|
|
|
|
b. Peneliti
meminta siswa untuk memberi nama konsep dan menjelaskan definisi konsep
berdasarkan ciri-cirinya.
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Peneliti
meminta siswa menguji Pencapaian konsep dengan cara mengidentifikasi contoh
tambahan lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan
contoh mereka sendiri.
|
|
|
|
|
|
|
|
d. Peneliti
mengkonfirmasi kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan
meminta mereka untuk merevisi konsep yang masih kurang tepat.
|
|
|
|
|
|
|
|
e. Peneliti
mengajak siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat
memperoleh konsep tersebut.
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
Proses Penilaian
|
|
|
|
|
|
|
a. Peneliti mengadakan evaluasi secara individu
|
|
|
|
|
|
|
Tabel 4 Lembar
Observasi Aktivitas Siswa
No
|
Nama
|
Aspek yang diamati
|
Jumlah Nm
|
|||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
|||
1
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
…
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
37
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
N
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Adapun beberapa aspek yang akan diamati
adalah sebagai berikut:
1. Membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing
contoh yang telah dilabeli Ya dan Tidak
2. Memberi nama konsep
3. Menjelaskan definisi
konsep berdasarkan ciri-cirinya.
4. Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan
contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan melakukan hipotesis
5. Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan
contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan menamai konsep
6. Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan
contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan mendefinisikan berdasarkan
ciri-ciri atau sifat-sifat
7. Membuat contoh-contoh baru mengenai konsep
8. Menganalisis strategi-strategi berfikir dengan
mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka
9. Mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya
10. Mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.
3.5.2 Tes
Tes
digunakan untuk mengukur hasil belajarsiswa dalam menyelasaikan soal tes yang dilakukan setelah
perlakuan selesai berupa soal pilihan ganda (objective test).Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes tertulis (pilihan ganda) yang
disesuaikan dengan rencana
pembelajaran.Data tes berwujud
angka dengan rentangan 0-100. Sebelum dilakukan pemberian tes, terlebih dahulu
instrumen di ukur validitas
danreliabilitasnya.
3.5.2.1 Uji Validitas
Sudijono (2011:93)Validitas
dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, kesahihan atau keabsahan.
Penganalisisan terhadap tes hasil belajar dilakukan dengan cara pengujian
validitas tes secara rasional yang terdiri dari validitas isi dan konstruk
serta selanjutnya dilakukan uji validitas item soal dengan menguji cobakan
kepada responden yang bukan merupakan kelompok kelas kontrol dan eksperimen.
Untuk menguji validitas tes secara rasional dapat dengan meminta pendapat dan
rekomendasi kepada para ahli terhadap tes yang telah disusun.Setelah pengujian
validitas tes secara rasional selesai dari para ahli, maka diteruskan dengan
pengujian validitas item tes.
Selanjutnya pada penelitian ini uji validitas
item tes digunakan teknik
korelasi pointnbiserial dengan menggunakan rumus:
Dimana:
rpbi =
Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi
antara
variable I dengan variable II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien
Validitas Item.
Mp =
Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh taste, yang untuk butir item
yang
bersangkutan telah dijawab dengan betul.
Mt =
Skor rata-rata dari skor total.
SDt =
Deviasi standar dari skor total
p =
Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang
diuji
validitas itemnya.
q =
Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang
diuji
validitas itemnya.
Kaidah keputusan: jika rpbi
>rtberarti valid dan sebaliknya
rpbi<
rt berarti tidak valid
(Sudijono, 2011:185)
3.5.2.2
Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas
instrument tes yaitu menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
- Menghitung total skor
- Menghitung korelasi product moment
- Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus sperman brown
r11 =
- Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi dk=n-2
- Membuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel dengan kaidah keputusan:
Jika r 11
rtabel berarti reliabel dan r11
rtabel berarti tidak
reliabel
(Riduwan,
2011: 98)
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1
Teknik Analisis Data Observasi
Data observasi
digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang menerapkan model Pencapaian
konsep menggunakan multimedia program Adobe Indesign CS5 pada kelas eksperimen
dan model perolahan konsep menggunakan multimedia program PowerPoint pada kelas
kontrol. Sugiono (2010:139), dalam menganalisis data observasi menggunakan
skala Guttman dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Pemberian
tanda contreng (√) pada setiap descriptor disetiap lembar observasi
2. Menghitung
rata-rata skor masing-masing indikatoruntuk
setiap indikator diberi skor sebagai berikut:
a. Skor
0 jika deskriptor tidak tampak
b. Skor
1 jika satu deskriptor tampak
3. menghitung skor
ideal (kriterium) untuk seluruh item.
4. Selanjutnya jumlah
rata-rata jawaban dibandingkan dengan jumlah skor
ideal.
3.7.2 Teknik Analisis Data Tes
3.7.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis terdistribusi normal
atau tidak. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:
1. Mencari
skor terbesar dan terkecil
2. Mencari
nilai Rentangan (R)
R= Skor terbesar-Skor terkecil
3. Mencari
Banyaknya Kelas (BK)
BK= 1+3,3 Log n (Rumus Sturgess)
4. Mencari
nilai panjang kelas (i)
i=
5. Membuat
tabulasi dengan tabel penolong
6. Mencari
rata-rata (mean)
=
7. Mencari
simpangan baku
s=
8. Membuat
daftar frekuensi yang diharapkan
9. Mencari
chi-kuadrat hitung (X2hitung)
X2=
10. Membandingkan
X2hitung dengan X2tabel
Dengan
membandingkan X2hitung
dengan X2tabel untuk α=0,05 dan derajad kebebasan (dk)
k- 1 kemudian dicari pada tabel chi-kuadrat akan didapat X2tabel dengan
kriteria pengujian:
Jika X2hitung ≥ X2tabel, artinya
Distribusi Data Tidak Normal dan
Jika X2hitung ≤ X2tabel, artinya
Distribusi Data Normal
(Riduwan,
2011:121-124)
3.7.1.2 Uji Homogenitas
Pada penelitian ini uji
homogenitas dilakukan untuk membuktikan kesamaan varians kelompok yang
membentuk sampel dengan kata lain kelompok yang diambil dengan populasi yang
sama yaitu antara kelas eksperimen X.5 dan kelas kontrol X.3 menggunakan uji Bartletdengan menggunakan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Memasukkan
angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong.
2. Menghitung
varians gabungan dari kedua sampel:
S= (n1.S1)+(n2.S2)+(n3.S3)
n1
+ n2 + n3
3. Menghitung
Log S
4. Menghitung
nilai B= (log S) x Σ (ni–
1)
5. Menghitung
nilai X2hitung
X2hitung= (In 10)
x (B-Σ(dk) Log
S)
6. Membandingkan
X2hitung dengan
nilai X2tabel untuk α = 0,05 dicari pada dan derajad
kebebasan (dk) = k-1. Maka dicari pada tabel chi-kuadrat dan didapat nilai X2tabel dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung ≥ X2tabel, berarti
tidak homogen dan
Jika X2hitung ≤ X2tabel, berarti
homogen
(Riduwan,
2011:119-120)
3.7.1.3 Uji Hipotesis
Hipotesis dalam
penelitian ini adalah:
1. Ho:
tidak ada perbedaan Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia ProgramAdobe InDesign CS5dengan Mmodel Pencapaian Konsep menggunakan
Multimedia Program PowerPointterhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X di
SMA Negeri 1 Lempuing.
2. Ha:
adaperbedaan
Pengaruh Model Pencapaian
Konsep menggunakan Multimedia ProgramAdobe InDesign CS5dengan Mmodel Pencapaian Konsep menggunakan
Multimedia Program PowerPointterhadap
Hasil Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Ekonomi Kelas X di
SMA Negeri 1 Lempuing.
Adapun teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan teknik t-test untuk dua sampel related. Yang di uji adalah perbedaan
pengaruh antara hasil belajar kelas eksperimen X.5 yang telah mengikuti
pembelajaran dengan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program
Adobe InDesign CS5 dengan hasil belajar kelas kontrol X.3 dengan model
Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint. Bila dari sampel
X.5 dan X.3 diperoleh data yang terdistribusi normal dan homogen, maka rumus
statistiknya adalah:
t=
Keterangan:
= harga t yang
dicari
r = harga korelasi
rata-rata
sampel 1
rata-rata
sampel 2
= jumlah sampel 1
= jumlah sampel 2
varians sampel 1
varians sampel 2
Selanjutnya harga t dibandingkan dengan harga t tabel menggunakan
uji dua fihak pada dk=n1+n2-2
dan taraf signifikansi
= 5 %. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
a. Ho
diterima jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak
b. Ha
diterima jika t hitung ≥ t tabel maka Ho
ditolak
(Sugiono, 2010:122)
DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu,
Soli. 2009. Strategi Pembelajaran 3 SKS.
Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Adji,
Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Asyhar,
Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan
Media Pembelajaran. Jakarta: Refrensi.
Aunurrahman.
2011. Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Alfabeta.
Daryanto.
2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta:
Gava Media.
Depdiknas.
2008.Kurikulum 2006 Standar Kompetensi
Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliah. Jakarta:
Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneke Cipta.
Eggen,
Paul dan Kauchak, Don.Strategi dan Model
Pembelajaran.Dialihbahasakan oleh Satrio Wahono. 2012 Jakarta: Indeks.
Elcom.2011.
Belajar Kilat Adobe InDesign CS5.
Yogyakarta: Andi.
Enterprise,
Jubilee. 2011. Trik Ceapt Menguasai Adobe
InDesign CS5. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Fathurrohman,
Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi
Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Joyce,
Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily. Models
of Teaching.Dialihbahasakan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2011.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hayim,
M. 2011. Buku Pintar Microsoft Office.
Jakarta: Kriya Pustaka.
Munir.
2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi.
Bandung: Alfabeta.
Novitasari,
Dyah A. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran
Pencapaian konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Produktif Akuntansi di SMKN
1 Muara Enim.Skripsi.Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Raharja
dan Manurung. 2006. Pengantar Ilmu
Ekonomi (Makro Ekonomi dan Mikro Ekonomi). Jakarta: FE Universitas
Indonesia.
Rahmawati,
Selly. 2012. Cara Mudah dan Cepat
Menguasai Adobe InDesign CS. Yogyakarta: Gava Media.
Riduwan.2011. Belajar Mudah Penelitian
untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Belajar dan
Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
_______. 2012. Model-model
Pembelajaran Mengembangkan Professionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Sudijono, Anas. 2011.
Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiono. 2010. Statistik untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Syarifudin,
Supardi, Darwyan syah dan Eneng Muslihah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Radi Media
Tim
EMS. 2012. Tip dan Trik Animasi
PowerPoint. Jakarta:Elek Media Komputindo.
Trianto.2009.
Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Uno.
2009. Profesi Kependidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Wahab, Aziz A. 2009. Metode
dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Widoyoko,
Eko P. 2010. Evaluasi Program
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar