Rabu, 30 April 2014

contoh proposal model pencapaian konsep



: Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan 
  Multimedia Program Adobe InDesign CS5 terhadap Hasil
  Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X  
I.          Pendahuluan
1.1       Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan proses yang didalamnya terjadi interaksi antara guru, siswa, dan sesama siswa untuk mencapai suatu tujuan yaitu terjadinya perubahan sikap dan tingkah laku siswa. Pembelajaran ini berupaya mengubah masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.Demikian pula siswa yang memiliki sikap, kebiasaan atau tingkah laku yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai pribadi baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan dan tingkah laku yang baik.
Trianto (2009:8) menyatakan bahwa perubahan Kurikulium 1994 menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) yang kemudian dikembangkan melalui Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki bahwa suatu pembelajaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang konsep, teori dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana yang bersifat hafalan dan pemahaman, tetapi juga tersusun atas materi kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi, dan mencipta. Untuk itu guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model yang sesuai yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Selanjutnya menurut Asyhar (2012:185-186) dilihat dari kaidah pembelajaran, meningkatkan kadar hasil belajar yang tinggi, sangat ditunjang oleh penggunaan media pembelajaran. Melalui media potensi indera siswa dapat diakomodasi sehingga kadar hasil belajar akan  meningkat. Salah satu aspek media yang diunggulkan mampu meningkatkan hasil belajar adalah bersifat multimedia, yaitu gabungan dari berbagai unsur media seperti teks, gambar, animasi dan video.Kemudian berdasarkan teori Quantum Learningsiswa memiliki modalitas belajar yang berbeda yang dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu visual, auditif dan kinestetik.Keberagaman modalitas belajar ini dapat diatasi dengan menggunakan perangkat media dengan sistem multimedia, sebab masing-masing siswa yang berbeda tipe belajar dapat diwakili oleh multimedia.
Berdasarkan penelitian Novitasari (2011) mengenai PengaruhPenerapan Model Pembelajaran Perolehan Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Produktif Akuntansi di SMKNegeri 1 Muara Enim menyatakan bahwa berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari analisis data tes kelas eksperimen 29 siswa kompeten 85,29% dan hanya 5 siswa yang belum kompeten 14,71%. Hal ini berarti terdapat pengaruh positif penerpan model pembelajaran ini terhadap hasil belajar siswa.Namun pada penelitian ini hanya menggunakan media pembelajaran sederhana yaitu charta, tentu hal ini tidak sejalan dengan teori Quantum Learning yang menghendaki pelayanan keberagaman modalitas belajar.
SMA Negeri 1 Lempuing Jaya merupakan SMA Negeri pertama yang ada di Kecamatan Lempuing sebelum terjadi pemekaran wilayah menjadi Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya. Berdasarkan observasi awal dan wawancara peneliti dengan guru ekonomi dan beberapa siswa kelas X SMA Negeri 1 Lempuing Jaya yang menyatakan bahwa pembelajaran untuk mata pelajaran ekonomi sudah menerapkan model pembelajaran cooperative dan model pembelajaran langsung namun belum menggunakan media maupun multimedia pembelajaran meskipun sudah tersedianya fasilitas seperti listrik dan proyektorakibatnya saat pembelajaran siswa mengobrol, merasa bosan dan mengantuk.Kemudian  Selain itu hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi kelas X tahun ajaran 2012/2013 yang ditunjukkan dengan nilai ulangan harian masih ada yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimum sebanyak93 siswa atau sebesar 42% dan 128 siswa atau sebesar 58% sudah tuntas sedangkan secara klasikal diharapkan ketuntasan sebesar 85% dengan kriteria ketuntasan minimum yang harus di capai adalah 75. Berdasarkan hal tersebut hasil belajar siswa perlu untuk  ditingkatkan lagi dengan menggunakan model dan multimedia pembelajaran agar diperoleh hasil belajar siswa yang optimal.
Berdasarkan masalah tersebut model pencapaian konsep dan multimedia program Adobe InDesign CS5 diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pemenuhan tuntutan paradigma baru dan ketercapaian tujuan pendidikan. Dimana model pencapaian konsep lahir dari studi tentang proses berpikir manusia untuk mengklasifikasikan berbagai hal yang berbeda. Kemudian program Adobe InDesign merupakan program pengolah data yang sangat lengkap, yang dapat digunakan untuk mengerjakan desain grafis maupun membuat dokumen publikasi secara mudah dan cepat dengan hasil yang memuaskan serta fitur baru pada Adobe InDesign CS5 ini semakin handal diantaranya adalah dokumen dan presentasi interaktif yang dapat dimasukkan unsur media teks, gambar, animasi, suara dan video sehingga keberagaman modalitas belajar siswa dapat terpenuhi.
Pada kelas kontrol juga digunakan model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint. Hal ini program multimedia PowerPoint sebanding dengan Program Adobe Indesign CS5 yang memungkinkan untuk membuat dokumen presentasi interaktif. Persamaan penggunaan model tetapi berbeda multimedia pembelajaran dalam hal ini tujuannya adalah untuk mengakomodasi berbagai modalitas belajar siswa yang beragam dan mengetahui diantara kedua multimediatersebut  yang lebih signifikan mempengaruhi hasil belajar siswa.


Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Model Pencapaian konsep menggunakan Multimedia Program Adobe InDesign CS5 terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X SMANegeri 1 Lempuing Jaya”.

1.2       Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi permasalahan pada penelitian ini yaitu “Apakah terdapat perbedaan Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program Adobe Indesign CS5dengan Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program PowerPointterhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas Xdi SMANegeri 1 Lempuing Jaya?”.

1.3       Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan pengaruh model pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5dengan model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X di SMANegeri 1 Lempuing Jaya.

1.4       Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a.       Secara Teoritis
              Penelitian ini diharapkan dapat mendukung teori-teori yang berhubungan dengan model pencapaian konsep, multimedia program Adobe InDesign CS5, multimedia program PowerPoint dan hubungannya dengan hasil belajar siswa.
b.      Secara Praktis
1.      Bagi siswa, melalui pembelajaran dengan model pencapaian konsep, multimedia program Adobe InDesign CS5 dan multimedia programPowerPoint siswa mendapat pengalaman baru serta dapat meningkatkan hasil belajar.
2.      Bagi guru, dapat menjadi masukan yang dapat diterapkan pada pembelajaran.
3.      Bagi sekolah, dapat menjadi bahan masukan untuk meningkatkan kualitas siswa.
4.      Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan mengenai model pencapaian konsep, multimedia program Adobe InDesign CS5 dan multimedia program PowerPoint serta penerapannya terhadap hasil belajar siswa.

II.        Tinjauan Pustaka
2.1       Model Pembelajaran
2.1.1    Pengertian Model Pembelajaran
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan guru mengembangkan model-model pembelajran yang berorientasi pada peningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Joyce dan Weil (dalam Abimanyu, 2009: 24) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskanprosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu yang berfungsi          sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran.

Rusman (2012:144) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran di kelas atau yang lain.

Selanjutnya menurut Syarifudin, dkk. (2010:177) menyatakan bahwa:
Model pembelajaran adalah pola-pola kegiatan tertentu dalam kegiatan pembelajaran yang merupakan kombinasi yang tersusun dari bagian atau komponen untuk mencapai tujuan belajar yang terdiri dari unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu kerangka konseptual mengenai prosedur yang sistematis terdiri dari tujuan, sintak, lingkungan dan pengelolaannya sebagai pedoman bagi perancang dan pengajar untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran agar tercapai suatu tujuan pembelajaran.

2.1.2    Klasifikasi Model Pembelajaran
            Setiap model pembelajaran masing-masing memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dari model pembelajaran lain. Wahab (2009:56) menyatakan bahwa  ada 4 sumber-sumber utama model-model mengajar yaitu: (a) Interaksi Sosial; (b) Pemrosesan Informasi; (c) Personal; Dan (d) Modifikasi Prilaku.
Selanjutnya Joyce, Weil dan Calhoun( dalam Abimanyu, 2009:312-313) mengklasifikasi model-model pembelajaran ke dalam empat rumpun model, yaitu:
1.      Rumpun Model Pengolahan Informasi (The Information Processing Models) yang terdapat 7 model pembelajaran, yaitu: (a) Pencapaian Konsep(Concept Attainment); (b) Berpikir Induktif (Inductive Thinking; (c) Latihan Penelitian (Inquiry Training); (d) Pemandu Awal (Advance Organizer); (e) Memorisasi (Memorization); (f) Pengembangan Intelek (Developing Intelect); dan (g) Penelitian Ilmiah(Scientic Inquiry).
2.      Rumpun Model Personal (Personal Models) terdapat 4 model pembelajaran, yaitu: (a) Pengajaran Tanpa Arahan (Non Directive Teaching); (b) Model Sinektik (Synectics Model); (c) Latihan Kesadaran (Awareness Training); dan (d) Pertemuan Kelas (Classroom meeting).
3.      Rumpun Model Interaksi Sosial (Social Models) terdapat 5 model pembelajaran, yaitu: (a) Investigasi Kelompok (Group Investigation); (b) Bermain Peran (Role Playing); (c) Penelitian Yurisprudensial (Jurisprudential Inquiry); (d) Latihan Laboratoris (Laboratory Training); dan (e) Penelitian Ilmu Sosial
4.      Rumpun Model Sistem Perilaku (Behavioral System) terdapat 5 model pembelajaran, yaitu: (a) Belajar Tuntas (Mastery Learning); (b) Pembelajaran Langsung (Direct Instruction); (c) Belajar Kontrol Diri (Learning Self Control); (d) Latihan Pengembangan Keterampilan dan Konsep (Training for Skill and Concept Development); dan (e) Latihan Assertif (Assertive Training).

            Hal ini sejalan dengan pendapat Rusman (2012:136-143) menyatakan bahwa model pembelajaaran berdasarkan teori dapat dikelompokkan atas: (1) Rumpun model interaksi sosial didasari oleh teori belajar Gestalt yang mencakup model penentuan kelompok, inkuiri sosial, metode laboratori, jurisprudensial, bermain peran dan simulasi sosial; (2) Rumpun model pemrosesan informasi berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) mencakup model berpikir induktif, model latihan inkuiri, inkuiri ilmiah, pencapaian konsep, pertumbuhan kognitif, model penata lanjutan dan memori ; (3) Rumpun model personal (personal models)bertitik tolak dari teori humanistik mencakup model pengajaran non-direktif, latihan kesadaran, sinektik, sistem-sistem konseptual dan pertemuan kelas; dan (4) Rumpun model modifikasi tingkah laku (behavioral) bertitik tolak dari teori belajar behavioristik mencakup model manajemen kontingensi, kontrol diri, relaksasi (santai), pengurangan ketegangan, latihan asertif desensitasi dan latihan langsung.
Beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi model pembelajaran dapat didasarkan atas sumber maupun teorinya yaitu: (a) Interaksi Sosial; (b) Pemrosesan Informasi; (c) Personal; dan (d) Modifikasi Prilaku (Behavioral). Model pencapaian konsep termasuk pada model pemrosesan informasi yang bertitik tolak pada teori belajar kognitif (Piaget).

2.2       Model Pencapaian Konsep
2.2.1    Pengertian Model Pencapaian Konsep
Model pencapaian konsep dikembangkan Jerome S, Bruner, Jecquelin Goodnow dan George Austin tahun 1956. Model tersebut lahir dari studi tentang proses berfikir manusia. Model tersebut didasarkan pada penekanan bahwa lingkungan penuh dengan sejumlah besar hal-hal yang berbeda dan mustahil dapat menyesuaikan diri dengannya jika manusia tidak dilengkapi dengan kemampuan untuk membedakan dan mengelompokkan.
Bruner, Goodnow, dan Austin (dalam Joyce, Weil dan Calhoun, 2011:125) menyatakan bahwa “Pencapaian konsep merupakan proses mencari dan mendaftar sifat-sifat yang dapat digunakan untuk membedakan contoh-contoh yang tepat dengan contoh-contoh yang tidak tepat dari berbagai kategori”.
Aunurrahman (2011:158) menyatakan bahwa, “Model Pencapaian konsep adalah model pembelajaran yang dirancang untuk menata atau menyusun data sehingga konsep-konsep penting dapat dipelajari secara tepat dan efisien”.
Selanjutnya Eggen dan Kauchak (2012:218) menyatakan bahwa:
Model pencapaian konsep, sebuah model pengajaran yang dirancang untuk membantu siswa dari semua usia mengembangkan dan menguatkan pemahaman mereka tentang konsep dan mempraktikkan berpikir kritis, di dalam pembelajarannya.

Dapat disimpulkan bahwa model pencapaian konsep adalah prosedur pembelajaran yang dirancang untuk mengembangkan penalaran induktif, juga untuk perkembangan dan analisis konsep sehingga dapat membedakan atribut-atribut sesuatu, manusia dan kejadian-kejadian, dan mengkategorisasikannya.

2.2.2    Langkah-Langkah Model Pencapaian Konsep
            Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan sebelumnya terlihat bahwa model pencapaian konsep memiliki langkah-langkah.Berikut akan diuraikan beberapa pendapat mengenai langkah-langkah model pencapaian konsep.
Adapun langkah-langkah dalam model pencapaian konsep menurut Joyce, Weil dan Calhoun (2011:136) adalah:
1.      Tahap Pertama: Penyajian data dan identifikasi konsep
·         Guru menyajikan contoh-contoh yang telah dilabeli
·         Siswa membandingkan sifat-sifat/ciri-ciri dalam contoh positif dan contoh-contoh negatif
·         Siswa menjelaskan sebuah definisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang paling esensial
2.      Tahap Kedua: Pengujian pencapaian konsep
·         Siswa mengidentifikasi contoh-contoh tambahan yang tidak dilabeli dengan tanda Ya dan Tidak
·         Guru menguji hipotesis, menamai konsep, dan menyatakan kembali definisi-definisi menurut sifat-sifat/ciri-ciri yang paling esensial
·         Siswa membuat contoh-contoh
3.      Tahap Ketiga: Analisis strategi-strategi berpikir
·         Siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran
·         Siswa mendiskusikan peran sifat-sifat dan hipotesis
·         Siswa mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis

Eggen dan Kauchak (2012:225) berpendapat bahwa adapun langkah-langkah di dalam menerapkan pelajaran menggunakan model pencapaian konsep yaitu:
1.      Perkenalan; Guru memperkenalkan pelajaran dan menjelaskan bagaimana kegiatan akan dilakukan.
2.      Contoh dan merumuskan hipotesis; siswa diberikan satu contoh (atau mungkin dua contoh) dan noncontoh, dan mereka menghipotesiskan kemungkinan sebutan bagi konsep berdasarkan contoh-contoh dan noncontoh awal.
3.      Siklus analisis; contoh dan noncontoh tambahan diberikan. Siswa menyingkirkan hipotesis-hipotesis yang ada dan menambahkan hipotesis-hipotesis baru berdasarkan contoh dan noncontoh baru.
4.      Penutup dan penerapan; satu hipotesis tunggal dipisahkan dan didefinisikan. Juga, contoh tambahan dianalisa berdasarkan definisi.

Selanjutnya Aunurrahman (2011:158) berpendapat bahwa penerapan model pencapaian konsep  dalampembelajaran meliputi tiga langkah pokok, yaitu:
Tahap pertama, presentasi data dan identifikasi konsep, yang meliputi kegiatan; (1) guru mempresentasikan contoh-contoh nama, (2) siswa membandingkan ciri positif dan negative dari contoh yang dikemukakan, (3) siswa menyimpulkan dan menguji hipotesis, (4) siswa memberikan arti sesuai dengan ciri-ciri esensial. Tahap kedua, menguji pencapaian konsep yang meliputi beberapa kegiatan: (1) siswa mengidentifikasi tambahan contoh yang tidak memiliki nama, (2) guru mengkonfirmasikan  hipotesis, konsep nama dan definisi sesuai dengan ciri-ciri esensial. Tahap ketiga, menganalisis kemampuan berfikir strategis, yang meliputi: (1) siswa mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, (2) siswa mendiskusikan hipotesis dan atribut-atribut, (3) siswa mendiskusikan bentuk dan jumlah hipotesis.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan adapun langkah-langkah model pencapaian konsep sebagai berikut:
1.      Penyajian` contoh-contoh yang sudah dilabeli Ya dan Tidak kemudian siswa diminta untuk membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.
2.      Siswa menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak selanjutnya siswa melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat  dan membuat contoh-contoh.
3.      Siswa menganalisis strategi-strategi berfikir dengan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya, serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.

2.3       Multimedia bagian dari Media Pembelajaran
2.3.1    Pengertian Media Pembelajaran
Media merupakan sarana untuk mengirimkan pesan kepada siswa untuk keperluan pembelajaran.Media pembelajaran, menurut Gerlach & Ely (dalam Asyhar, 2012:7), memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu termasuk manusia, materi atau kajian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Asyhar (2012:8) menyatakan bahwa:
Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif.
Uno (2009:114) menyatakan bahwa:
Pengertian media pembelajaran adalah segala bentuk alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke siswa yang bertujuan merangsang mereka untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Rusman (2012:160) menyatakan bahwa:
Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran; media pembelajaran merupakan sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran.Media pembelajaran merupakan sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang dengar termasuk teknologi perangkat keras.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebutdapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai penyalur dan penyampai pesan antara pendidik dengan siswa sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan efisien.

2.3.2    Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Banyak alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran namun dalam penggunaannya guru harus dapat memilih media dengan tepat yang perlu disesuaikan dengan tujuan, materi dan metode pembelajaran serta karakteristik siswa agar dapat digunakan secara efektif dan sesuai dengan sasaran.Fathurrohman dan Sutikno (2007: 67) menyatakan bahwa “Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam media auditif, visual dan media audiovisual”.
Rusman (2012:173) menyatakan bahwa media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasaarkan sifat, jangkauan dan teknik pemakaiannya.
1. Dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:
a.    Media auditif, yaitu media yang hanya dapat didengar saja atau media yang memiliki unsur suara.
b.    Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara.
c.    Media audiovisual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar yang bisa dilihat.
2. Dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke
dalam:
a.    Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak.
b.    Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu.
3. dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
a.       Media yang diproyeksikan.
b.      Media yang tidak diproyeksikan.
Selanjutnya Asyhar (2012: 44-45) berpendapat bahwa meskipun beragam jenis dan format media sudah dikembangkan dan digunakan dalam pembelajaran, namun pada dasarnya semua media tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu media visual, media audio, media audio-visual dan multimedia.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa jenis media secara umum dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu media audio, media visual, media audio-visual, dan multimedia.

2.4       Multimedia
Multimedia merupakan bagian dari media. Pengertian multimedia dapat berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda. Berikut beberapa pendapat mengenai multimedia.
Asyhar (2012:45) menyatakan bahwa “Multimedia yaitu media yang melibatkan beberapa jenis media dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran”.
Munir (2012:4) menyatakan bahwa secara umum konsep multimedia dapat didefinisikan gabungan dari berbagai media teks, gambar, video, dan animasi dalam satu program berbasis komputer yang dapat memfasilitasi komunikasi interaktif.
Selanjutnya menurut Rusman (2012:150) “Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang berbeda untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafis, animasi dan video”.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa multimedia merupakan media yang melibatkan beberapa jenis media (teks, gambar, video, dan animasi) dan peralatan secara terintegrasi dalam suatu proses atau kegiatan pembelajaran.




2.5       ProgramAdobe InDesign CS5
2.5.1 Pengertian Program Adobe Indesign CS5
Program Adobe InDesign merupakan standar untuk industri media cetak.
Adobe indesign CS5 merupakan penyempurnaan dari program Adobe Pagemaker dan program-program InDesign sebelumnya.Program ini sangat popular di kalangan pelaku usaha media dan percetakan kelas dunia karena memiliki fasilitas yang lengkap dalam pembuatan desain halaman baik untuk keperluan dokumen cetak maupun dokumen digital.
Enterprise (2011:1) menyatakan bahwa:
Adobe indesign CS5 adalah program yang secara khusus digunakan untuk mendesain dan me-layout halaman sebuah media cetak seperti brosur, bulletin, buku, majalah, surat kabar, dan media digital serta media online seperti artikel, e-book, dan majalah digital.

Rahmawati (2012:1) berpendapat bahwa:
Adobe InDesign CS merupakan program pengolah data yang sangat lengkap, yang dapat digunakan untuk mengerjakan desain grafis maupun membuat dokumen publikasi secara mudah, cepat dengan hasil yang sangat memuaskan.

Selanjutnya  Elcom (2011:13) menyatakan bahwa Adobe Indesign CS5 merupakan sebuah aplikasi desain layout yang dirilis oleh perusahaan Adobe dengan fitur handal diantaranya dokumen dan presentasi interaktif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa media Adobe InDesign CS5 adalah program yang secara khusus digunakan untuk mendesain dan me-layout media catak, digital maupun online. Media cetak seperti brosur, buletin, buku, majalah, surat kabar dan media digital serta media online seperti artikel, e-book, dan majalah digital yang dapat berbentuk dokumen interaktif.Dalam hal ini Program Adobe InDesign CS5 termasuk pada kelompok multimedia dimana dalam program ini memungkinkan untuk digunakannya berbagai jenis media secara terintegrasi dalam suatu pembelajaran.



2.5.2  Pengenalan Jendela Adobe Indesign CS5
Untuk dapat mendesai halaman, kita harus mengenal terlebih dahulu bagian-bagian jendela kerja Adobe InDesign CS5.Berbagai kemudahan, keandalan aneka fitur tool dalam Adobe InDesign CS5 sangat perlu dikuasai agar dapat berkreasi dengan mudah saat menata letak dokumen.Berikut diuraikan bagian-bagian jendela kerja Adobe InDesign CS5.
Pada saat awal membuka program Adobe InDesign CS5akan muncul jendelaWelcome Screen. Pada bagian Welcome Screen terdapat beberapa fasilitas pilihan untuk memulai bekerja dengan Adobe InDesign CS5, antara lain:
a.       Open a Recent Item>Open berfungsi untuk membuka dokumen InDesign yang telah disimpan sebelumnya
b.      Create New
1. Document berfungsi untuk membuat dokumen baru dalam InDesign.
2. Book berfungsi membuat sebuah tempat dokumen baru
3. Library berfungsi untuk membuat pustaka dokumen
c.       Community berfungsi untuk membuka situs www.adobe.com yang menampilkan informasi-informasi atau hal-hal terbaru dari Adobe InDesign CS5
d.      Geeting Started berfungsi untuk membuka lembar bantuan (Help) yang berisi beberapa tutorial tentang bagaimana cara bekerja dan menggunakan Adobe InDesign CS5.
Gambar 1 Jendela Welcome Screen
Untuk membuat dan mengolah dokumen pada aplikasi klik InDesignCreate New>Documentyang kemudian muncul kotak dialog New Document. Berikut penjelasan dari kotak dialog New Document pada InDesign CS5:
a.       Document Preset digunakan untuk memilih preset yang pernah disimpan (format dokumen halaman).
b.      Intent digunakan untuk memilih hasil layout yang berfungsi sebagai media cetak (printer) atau pada web.
c.       Number of Pages berfungsi untuk menentukan jumlah halaman dokumen.
d.      Start Page # digunakan untuk menentukan penomoran awal dari suatu halaman dokumen.
e.       Page Size merupakan pengaturan ukuran lembar dokumen.
f.       Columns berfungsi menambah garis batas kolom pada lembar kerja.
g.      Margin adalah pengaturan yang berfungsi menampilkan garis batas margin pada dokumen, mulai dari Top, Bottom, Inside, Outside, Left, dan Right.
Gambar 2 Kotak Dialog New Document

Selanjutnya setelah mengisi kotak dialog New Document > Ok akan muncul tampilan lembar kerja Adobe InDesign CS5 dan dapat langsung mendesain halaman. Berikut lima bagian utama dari lembar kerja Adobe InDesign CS5:
A.    Tools panel, panel yang juga disebut toolbox ini memuat berbagai macam perangkat atau tool untuk menggambar dan tool-tool lain yang terkait untuk membuat dan memanipulasi dokumen.
B.     Application bar, digunakan untuk mengatur tampilan tata letak atau layout lembar kerja Adobe InDesign CS5 dalam beberapa mode tampilan untuk memudahkan aktivitas mendesain dokumen.
C.     Control panel, panel ini digunakan untuk menampilkan pilihan-pilihan dari tool yang dipilih dari Tools panel atau toolbox.
D.    Panels, memuat perangkat-perangkat yang digunakan untuk mengedit dokumen lebih lanjut, baik mengedit secara spesifik pada satu layer maupun pada seluruh layer yang ada pada sebuah dokumen.
E.     Document window, adalah jendela yang memuat tampilan dokumen InDesign yang sedang dibuka atau dikerjakan
D
E
C
B
A
 


Gambar 4 Lembar Kerja Adobe InDesign CS5


2.6       ProgramPowerPoint
PowerPoint juga merupakan salah satu program multimedia yang sudah banyak dikenal. Berikut berbagai pendapat mengenai pengertian PowerPoint.
Daryanto (2010:163) berpendapat bahwa:
Microsoft PowerPoint merupakan salah satu program berbasis multimedia untuk menyampaikan presentasi, baik yang diselenggarakan oleh perusahaan, pemerintah, pendidikan, maupun perorangan, dengan berbagai fitur menu yang mampu menjadikannya sebagai media komunikasi yang menarik dengan kemampuan pengolahan teks, warna, gambar, serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri sesuai kreatifitas penggunanya.

Selanjutnya Tim EMS (2012:1) menyatakan bahwa:
PowerPoint merupakan salah satu aplikasi yang ada dalam bundle Microsoft Office, yang fungsi utamanya banyak digunakan dalam presentasi yaitu kegiatan yang berguna untuk menyampaikan ide atau gagasan melalui slide presentasi ke khalayak umum.

Sejalan dengan pernyataan sebelumnya Hayim (2012:140) berpendapat bahwa:
Microsoft PowerPoint merupakan program presentasi dari Microsoft yang terdiri atas halaman yang dinamakan “slide”. Halaman slide terdiri atas teks, grafik, film, dan berbagai obyek lain yang dapat diatur leluasa di halaman slide.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa PowerPoint merupakan salah satu program berbasis multimedia untuk menyampaikan presentasi yang menyediakan fitur teks, warna, grafik, film, gambar, dan animasi dan sebagainya yang dapat diolah sesuai dengan kreatifitas penggunanya.

2.7       Hasil Belajar
Proses pembelajaran yang merupakan interaksi antara dua subjek, yaitu guru dan siswa akan menghasilkan output berupa hasil belajar. Berikut beberapa pendapat tokoh mengenai pengertian hasil belajar.
Widoyoko (25:2010) menyatakan bahwa  proses pembelajaran melibatkan dua subjek, yaitu guru dan siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa akan menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Perubahan yang terjadi pada diri siswa sebagai akibat kegiatan pembelajaran bersifat non-fisik seperti perubahan sikap, pengetahuan maupun kecakapan.
Rusman (2012:123) menyatakan bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Selanjutnya Dimyati dan Mudjiono (2009:3) menyatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggalaman dari puncak proses belajar.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian hasil belajar dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar dan diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.

2.8       Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi berasal dari kata “oikos” dan “nomos”. Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengatur rumah tangga (pemasukan dan pengeluaran sederhana).

Kurikulum 2006 mata pelajaran ekonomi (Depdiknas, 2008:5) menyatakan bahwa:
Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang prilaku dan tindakan manusia                untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi dan distribusi.

Raharja dan Manurung (2006:2) mengemukakan bahwa “Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari prilaku manusia dan masyarakat dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya yang terbatas dalam upaya meningkatkan kualitas hidupnya”.
Selanjutnya menurut Adji, dkk (2007:3) “Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas”.
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari  pilihan prilaku dan tindakan manusia dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya dengan sumber daya yang terbatas.

2.9       Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia
Program Adobe InDesign CS5 terhadap Hasil Belajar Siswa
Model pencapaian konsep merupakan salah satu rumpun model pemrosesan informasi. Menurut Rusman (2012:139) model ini berdasarkan teori belajar kognitif (Piaget) dan berorientasi pada kemampuan siswa memproses informasi yang dapat memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan informasi merujuk pada cara mengumpulkan/menerima stimuli dari lingkungan mengorganisasi data, memecahkan masalah, menemukan konsep dan menggunakan symbol verbal dan visual. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985).Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
     Rusman (2012:139) menyatakan bahwa perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehinggga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi antara kondisi internal (keadaan individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari lingkungan) dan interaksi antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (Ihumman capitalities) yang terdiri dari: (1) informasi verbal; (2) kecakapan intelektual; (3) strategi kognitif; (4) sikap; dan (5) kecakapan motorik.
Berdasarkan hal tersebut baik kondisi internal maupun eksternal dari interaksi antar keduanya akan menghasilkan  hasil belajar. Dalam hal ini kondisi eksternal dapat dikondisikan oleh seorang guru dengan menerapak model dan media pembelajaran yang tepat dan mampu mampu mengakomodir berbagai perbedaan karakteristik siswa seperti pada teori Quantum Learning  sehingga akan dicapai hasil belajar yang optimal.

2.9       Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu:
Ada perbedaan Pengaruh Model Pencapaian konsep menggunakanMultimedia Program Adobe InDesign CS5 dan PowerPoint terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Lempuing Jaya.

III.       Metodologi Penelitian
3.1       Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini adalah:
Variabel bebas (X): 1. Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia
ProgramAdobe InDesign CS5
                                    2. Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia
ProgramPowerPoint
Variabel terikat (Y): Hasil belajar

3.2       Definisi Operasional Variabel
3.2.1    Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program Adobe InDesign CS5
Model pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5 adalah prosedur pembelajaran untuk mengembangkan penalaran induktif, juga untuk perkembangan dan analisis konsep bank sehingga dapat membedakan atribut-atribut, manusia dan kejadian-kejadian, dan mengkategorisasikannya yang dalam pembelajarannya disajikan contoh-contoh dari konsep bank berupa teks, gambar maupun video yang telah dilabeli Ya dan Tidak serta tambahan contoh yang tidak dilabeli menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5serta di presentasikan melalui LCD.
Model pencapaian konsep menggunakan multimedia programAdobe InDesign CS5 yang akan digunakan oleh peneliti dengan standar kompetensi memahamiuang dan perbankan, dan kompetensi dasar membedakan peran bank umum dan bank sentral untuk 7 indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran. Multimedia programAdobe InDesign CS5 yang dirancang peneliti akan digunakan untuk mata pelajaran ekonomi di kelas X.5 SMAN 1 Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Adapun langkah-langkah model Pencapaian konsep menggunakan multimedia programAdobe Indesign CS5 yaitu (1) penyajian contoh-contoh dari konsep bank yang sudah dilabeli Ya dan Tidak dengan multimedia program Adobe InDesignCS5kemudian siswa diminta untuk membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama konsep bank dan menjelaskan definisi konsep bank berdasarkan ciri-cirinya; (2) siswa menguji konsep bank yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak selanjutnya siswa melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat dan membuat contoh-contoh; (3) siswa menganalisis strategi-strategi berfikir dengan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya, serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.

3.2.2    Model Pencapaian konsep menggunakan Multimedia Program PowerPoint
Model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPointadalah prosedur pembelajaran untuk mengembangkan penalaran induktif, juga untuk perkembangan dan analisis konsep bank sehingga dapat membedakan atribut-atribut, manusia dan kejadian-kejadian, dan mengkategorisasikannya yang dalam pembelajarannya disajikan contoh-contoh dari konsep bankberupa teks, gambar maupun video yang telah dilabeli Ya dan Tidak serta tambahan contoh yang tidak dilabeli menggunakan multimedia program PowerPointserta di presentasikan melalui LCD.
Model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint yang akan digunakan oleh peneliti dengan standar kompetensi memahami uang dan perbankan, dan kompetensi dasar membedakan peran bank umum dan bank sentral untuk 7 indikator yang harus dicapai oleh siswa dalam pembelajaran. Multimedia program PowerPoint yang dirancang peneliti akan digunakan untuk mata pelajaran ekonomi di kelas X.3 SMANegeri 1 Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Adapun langkah-langkah model pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint yaitu (1) penyajian contoh-contoh dari konsep bank yang sudah dilabeli Ya dan Tidak menggunakan multimedia program PowerPoint kemudian siswa diminta untuk membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh Ya dan Tidak yang selanjutnya siswa diminta untuk memberi nama konsep bank dan menjelaskan definisi konsep bank berdasarkan ciri-cirinya; (2) siswa menguji konsep bank yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak selanjutnya siswa melakukan hipotesis, menamai konsep, mendefinisikan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat dan membuat contoh-contoh; (3) siswa menganalisis strategi-strategi berfikir dengan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka, mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya, serta mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.

3.2.3    Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang dimaksudkan adalah nilai rata-rata tes  sebanyak 3 kali  yang terdiri dari 30 item soal pilihan ganda yang sudah diuji validitas dan reliabilitasnya yang diperoleh siswa SMA Negeri 1 Lempuing Jaya kelas X.5 dan X.3 pada mata pelajaran Ekonomi setelah proses pembelajaran dengan menerapkan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5 di kelas X.5 dan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint di kelas X.3 dengan materi bank.
           
3.3       Populasi dan Sampel
3.3.1    Populasi
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas X SMAN 1 Lempuing Jaya tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 221 siswa yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1 Populasi
Kelas
Jumlah
X 1
39 siswa
X2
35 siswa
X3
33 siswa
X4
38 siswa
X 5
37 siswa
X 6
39 siswa
Total
221 siswa

3.3.2    Sampel
Penarikan sampel penelitian menggunakan teknik pengambilan sampel cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara mengundi. Adapun langkah-langkah penarikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.        Menentukan populasi penelitian yaitu siswa kelas X dengan jumlah 6 kelas.
2.        Tulis masing-masing kelas pada secarik kertas, kemudian digulung dan dimasukkan kedalam kotak lalu dikocok.
3.        Kemudian ditarik dua gulungan kertas untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol.
4.        Dimana gulungan pertama sebagai kelas eksperimen  dan  gulungan  kertas kedua sebagai kelas kontrol yang merupakan sampel dalam penelitian.
5.        Dari undian tersebut didapatlah  kelas X.5 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 37 siswa, sedangkan kelas X.3 sebagai kelas kontrol dengan jumlah  33 siswa.
Tabel 2Sampel
Kelas
Jumlah Siswa
Keterangan
X.5
37
Kelas Eksperimen
X.3
33
Kelas kontrol
Total
70
-


3.4       Rancangan Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan adalah jenis penelitian quasi eksperimental design yaitu eksperimen yang memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol semua variable luar yang mempengaruhi jalannya eksperimendengan bentuk nonequivalent control group design.  Selanjutnya adapun langkah-langkah eksperimen yang akan dilaksanakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
A. Kelas Eksperimen
1. Tahap Persiapan
a)      Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
b)      Mempersiapkan instrumen yang sudah divalidasi
c)      Membuat multimedia program Adobe InDesign CS5yang sudah di validasi oleh pakar.
d)     Dilakukan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan.
2. Tahap Pelaksanaan
a)      Pendahuluan (10 menit)
1.      Peneliti memberikan apersepsi
2.      Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membedakan peran bank sentral, bank umum, bank syariah dan bank perkreditan rakyat, menguraikan fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), mengidentifikasi cara-cara memanfaatkan produk bank dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan konsep kredit, menjabarkan persyaratan yang harus dimiliki calon penerima kredit (5C), mengidentifikasi kebaikan dan keburukan kredit.
b)      Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
1.      Peneliti melibatkan siswa mencari informasi yang luas tentang  pengertian bank, peran bank umum dan bank sentral serta lembaga keuangan bukan bank
2.      Menentukan langkah-langkah pembelajaran dengan model Pencapaian konsep
Elaborasi
1.      Peneliti mempresentasikan contoh dari konsep bank yang telah dilabeli Ya dan Tidak menggunakan multimedia programAdobe InDesign CS5.
2.      Siswa diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.
3.      Siswa menguji Pencapaian konsep mereka dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan contoh mereka sendiri.
4.      Peneliti mengkonfirmasi kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk merevisi konsep yang masih kurang tepat.
5.      Mengajak siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat memperoleh konsep tersebut.
Konfirmasi
1.      Peneliti memberikan klarifikasi tentang materi yang telah dipelajari
2.      Peneliti memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa
3.      Peneliti memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
4.      Peneliti memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
5.      Peneliti memfasilitasi siswa untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap antara lain dengan peneliti
c)      Penutup (25 menit)
1.      Peneliti bersama siswa secara klasikal menyimpulkan hasil diskusi
2.      Peneliti mengadakan evaluasi siswa secara individu
3.      Peneliti memberikan tindak lanjut berupa PR
4.      Peneliti menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang
3. Observasi
            Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan penerapan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe Indesign CS5 sesuai dengan rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan tindakan telah memperlihatkan indikator keberhasilan. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Pelaporan
a)      Menganalisis data yang telah diperoleh pada saat penelitian
b)      Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul di kelas eksperimen
B. Kelas Kontrol
1. Tahap Persiapan
a)      Menyusun dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai dalam pembelajaran.
b)      Mempersiapkan instrument yang sudah divalidasi
c)      Membuat Multimedia program PowerPoint yang sudah di validasi oleh pakar.
d)     Dilakukan pembelajaran sebanyak 3 kali pertemuan.
2. Tahap Pelaksanaan
a)      Pendahuluan (10 menit)
1.      Peneliti memberikan apersepsi
2.      Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat membedakan peran bank sentral, bank umum, bank syariah dan bank perkreditan rakyat, menguraikan fungsi Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), mengidentifikasi cara-cara memanfaatkan produk bank dalam kehidupan sehari-hari, menjelaskan konsep kredit, menjabarkan persyaratan yang harus dimiliki calon penerima kredit (5C), mengidentifikasi kebaikan dan keburukan kredit.
b)      Kegiatan inti (55 menit)
Eksplorasi
1.      Peneliti melibatkan siswa mencari informasi yang luas tentang  pengertian bank, peran bank umum dan bank sentral serta lembaga keuangan bukan bank
2.      Menentukan langkah-langkah pembelajaran dengan model pemerolehan konsep
Elaborasi
1.      Peneliti mempresentasikan data berupa contoh dari konsep bank yang telah dilabeli Ya dan Tidak dengan media PowerPoint.
2.      Siswa diminta untuk memberi nama konsep tersebut dan menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.
3.      Siswa menguji Pencapaian konsep mereka dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan contoh mereka sendiri.
4.      Peneliti mengkonfirmasi kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk merevisi konsep yang masih kurang tepat.
5.      Mengajak siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat memperoleh konsep tersebut.
Konfirmasi
1.      Peneliti memberikan klarifikasi tentang materi yang telah dipelajari
2.      Peneliti memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa
3.      Peneliti memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber
4.      Peneliti memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
5.      Peneliti memfasilitasi siswa untuk lebih jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap antara lain dengan peneliti
c)      Penutup (25 menit)
1.      Peneliti bersama siswa secara klasikal menyimpulkan hasil diskusi
2.      Peneliti mengadakan evaluasi siswa secara individu
3.      Peneliti memberikan tindak lanjut berupa PR
4.      Peneliti menyampaikan rencana pembelajaran yang akan datang
3. Observasi
Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan penerapan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint sesuai dengan rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan tindakan telah memperlihatkan indikator keberhasilan. Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung.
4. Pelaporan
a)      Menganalisis data yang telah diperoleh pada saat penelitian
b)      Menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang terkumpul di kelas kontrol.

3.5       Teknik Pengumpulan Data
3.5.1    Observasi
Kegiatan Observasi dilakukan oleh guru mata pelajaran yang membantu peneliti untuk mengetahui apakah pelaksanaan tindakan pembelajaran model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe Indesign CS5sesuai dengan rencana yang telah disusun dan sejauh mana pelaksanaan pembelajaran telah memperlihatkan indikator keberhasilan. Kegiatan ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi yang terdiri dari beberapa aspek yang diamati. Pada setiap observasi, pengamat atau observer memberikan tanda check (√) pada aspek yang tampak saat pembelajaran berlangsung. Lembar observasi mengenai pembelajaran di kelas, dapat dilihat pada table berikut ini:
Tabel 3 Lembar Observasi Aktivitas Peneliti
No


Indikator dan deskriptor
Pertemuan
1
2
3
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1
Perencanaan Pembelajaran






a.       Peneliti menyusun dan menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran






b.      Peneliti menyiapkan sumber, bahan, dan alat pembelajaran






2


Pengelolaan Kelas






a.       Peneliti memberikan apersepsi






b.      Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran






3
Proses Pembelajaran






a.       Peneliti mempresentasikan data berupa contoh yang telah dilabeli Ya dan Tidak dengan media Adobe InDesign.






b.      Peneliti meminta siswa untuk memberi nama konsep dan menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.






c.       Peneliti meminta siswa menguji Pencapaian konsep dengan cara mengidentifikasi contoh tambahan lain yang mengacu pada konsep tersebut atau dengan memunculkan contoh mereka sendiri.






d.      Peneliti mengkonfirmasi kebenaran dari dugaan siswa terhadap konsep tersebut, dan meminta mereka untuk merevisi konsep yang masih kurang tepat.






e.       Peneliti mengajak siswa untuk menganalisis/mendiskusikan strategi sampai mereka dapat memperoleh konsep tersebut.






4
Proses Penilaian






a. Peneliti mengadakan evaluasi secara individu








Tabel 4 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
Nama
Aspek yang diamati
Jumlah Nm
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1












2












3
























37












N













Adapun beberapa aspek yang akan diamati adalah sebagai berikut:
1.      Membandingkan ciri-ciri/sifat dari masing-masing contoh yang telah dilabeli Ya dan Tidak
2.      Memberi nama konsep
3.      Menjelaskan definisi konsep berdasarkan ciri-cirinya.
4.      Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan melakukan hipotesis
5.      Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan menamai konsep
6.      Menguji konsep yang telah diperoleh dengan tambahan contoh yang tidak dilabeli Ya dan Tidak dengan mendefinisikan berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat
7.      Membuat contoh-contoh baru mengenai konsep
8.      Menganalisis strategi-strategi berfikir dengan mendeskripsikan pemikiran-pemikiran mereka
9.      Mendiskusikan hipotesis dan sifat-sifatnya
10.  Mendiskusikan jenis dan ragam hipotesis.


3.5.2    Tes
Tes digunakan untuk mengukur hasil belajarsiswa dalam menyelasaikan soal tes yang dilakukan setelah perlakuan selesai berupa soal pilihan ganda (objective test).Tes yang diberikan dalam penelitian ini adalah tes tertulis (pilihan ganda) yang disesuaikan dengan rencana pembelajaran.Data tes berwujud angka dengan rentangan 0-100. Sebelum dilakukan pemberian tes, terlebih dahulu instrumen di ukur  validitas danreliabilitasnya.

3.5.2.1 Uji Validitas
            Sudijono (2011:93)Validitas dapat diartikan dengan ketepatan, kebenaran, kesahihan atau keabsahan. Penganalisisan terhadap tes hasil belajar dilakukan dengan cara pengujian validitas tes secara rasional yang terdiri dari validitas isi dan konstruk serta selanjutnya dilakukan uji validitas item soal dengan menguji cobakan kepada responden yang bukan merupakan kelompok kelas kontrol dan eksperimen. Untuk menguji validitas tes secara rasional dapat dengan meminta pendapat dan rekomendasi kepada para ahli terhadap tes yang telah disusun.Setelah pengujian validitas tes secara rasional selesai dari para ahli, maka diteruskan dengan pengujian validitas item tes.
Selanjutnya pada penelitian ini uji validitas item tes digunakan teknik korelasi pointnbiserial dengan menggunakan rumus:

Dimana:
rpbi          = Koefisien korelasi point biserial yang melambangkan kekuatan korelasi
antara variable I dengan variable II, yang dalam hal ini dianggap sebagai Koefisien Validitas Item.
Mp       = Skor rata-rata hitung yang dimiliki oleh taste, yang untuk butir item
yang bersangkutan telah dijawab dengan betul.
Mt        = Skor rata-rata dari skor total.
SDt        = Deviasi standar dari skor total
p          = Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya.
q          = Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang
diuji validitas itemnya.
Kaidah keputusan: jika rpbi >rtberarti valid dan sebaliknya
                                                rpbi< rt berarti tidak valid
                                                                                    (Sudijono, 2011:185)

3.5.2.2 Uji Reliabilitas

            Untuk menguji reliabilitas instrument tes yaitu menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Menghitung total skor
  2. Menghitung korelasi product moment

  1. Menghitung reliabilitas seluruh tes dengan rumus sperman brown
r11 =

  1. Mencari rtabel apabila diketahui signifikansi dk=n-2
  2. Membuat keputusan dengan membandingkan r11 dengan rtabel dengan kaidah keputusan:
Jika r 11 rtabel berarti reliabel dan r11 rtabel  berarti tidak reliabel
                                                                                    (Riduwan, 2011: 98)


3.6       Teknik Analisis Data
3.6.1    Teknik Analisis Data Observasi
Data observasi digunakan untuk mengamati proses pembelajaran yang menerapkan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe Indesign CS5 pada kelas eksperimen dan model perolahan konsep menggunakan multimedia program PowerPoint pada kelas kontrol. Sugiono (2010:139), dalam menganalisis data observasi menggunakan skala Guttman dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Pemberian tanda contreng (√) pada setiap descriptor disetiap lembar observasi
2.      Menghitung rata-rata skor masing-masing indikatoruntuk setiap indikator diberi skor sebagai berikut:
a.       Skor 0 jika deskriptor tidak tampak
b.      Skor 1 jika satu deskriptor tampak
3. menghitung skor ideal (kriterium) untuk seluruh item.
4. Selanjutnya jumlah rata-rata jawaban dibandingkan dengan jumlah skor
ideal.

3.7.2    Teknik Analisis Data Tes
3.7.2.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas perlu dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dianalisis terdistribusi normal atau tidak. Adapun langkah-langkah yang digunakan adalah:
1.      Mencari skor terbesar dan terkecil
2.      Mencari nilai Rentangan (R)
R= Skor terbesar-Skor terkecil
3.      Mencari Banyaknya Kelas (BK)
BK= 1+3,3 Log n (Rumus Sturgess)
4.      Mencari nilai panjang kelas (i)
i=
5.      Membuat tabulasi dengan tabel penolong
6.      Mencari rata-rata (mean)
=
7.      Mencari simpangan baku
s=
8.      Membuat daftar frekuensi yang diharapkan
9.      Mencari chi-kuadrat hitung (X2hitung)
X2=
10.  Membandingkan X2hitung dengan X2tabel
Dengan membandingkan X2hitung dengan X2tabel untuk α=0,05 dan derajad kebebasan (dk) k- 1 kemudian dicari pada tabel chi-kuadrat akan didapat X2tabel dengan kriteria pengujian:
Jika X2hitung X2tabel, artinya Distribusi Data Tidak Normal dan
Jika X2hitung X2tabel, artinya Distribusi Data Normal
                                                                                    (Riduwan, 2011:121-124)


3.7.1.2 Uji Homogenitas
Pada penelitian ini uji homogenitas dilakukan untuk membuktikan kesamaan varians kelompok yang membentuk sampel dengan kata lain kelompok yang diambil dengan populasi yang sama yaitu antara kelas eksperimen X.5 dan kelas kontrol X.3 menggunakan uji Bartletdengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Memasukkan angka-angka statistik untuk pengujian homogenitas pada tabel penolong.
2.      Menghitung varians gabungan dari kedua sampel:
S= (n1.S1)+(n2.S2)+(n3.S3)
     n1 + n2 + n3
3.      Menghitung Log S
4.      Menghitung nilai B= (log S) x Σ (ni– 1)
5.      Menghitung nilai X2hitung
X2hitung= (In 10) x (B-Σ(dk) Log S)
6.      Membandingkan X2hitung dengan nilai X2tabel untuk α = 0,05 dicari pada dan derajad kebebasan (dk) = k-1. Maka dicari pada tabel chi-kuadrat  dan didapat nilai X2tabel dengan kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika X2hitung ≥ X2tabel, berarti tidak homogen dan
Jika X2hitung ≤ X2tabel, berarti homogen
                                                            (Riduwan, 2011:119-120)

3.7.1.3 Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1.      Ho: tidak ada perbedaan Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia ProgramAdobe InDesign CS5dengan Mmodel Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program PowerPointterhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Lempuing.
2.      Ha:  adaperbedaan Pengaruh Model Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia ProgramAdobe InDesign CS5dengan Mmodel Pencapaian Konsep menggunakan Multimedia Program PowerPointterhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Lempuing.
Adapun teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik t-test untuk dua sampel related. Yang di uji adalah perbedaan pengaruh antara hasil belajar kelas eksperimen X.5 yang telah mengikuti pembelajaran dengan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program Adobe InDesign CS5 dengan hasil belajar kelas kontrol X.3 dengan model Pencapaian konsep menggunakan multimedia program PowerPoint. Bila dari sampel X.5 dan X.3 diperoleh data yang terdistribusi normal dan homogen, maka rumus statistiknya adalah:
t=
Keterangan:
= harga t yang dicari
r     = harga korelasi                                                                 
rata-rata sampel 1
rata-rata sampel 2
 = jumlah sampel 1
 = jumlah sampel 2
 varians sampel 1
varians sampel 2
Selanjutnya harga t dibandingkan dengan harga t tabel menggunakan uji dua fihak pada dk=n1+n2-2 dan taraf signifikansi  = 5 %. Adapun ketentuannya sebagai berikut:
a.       Ho diterima jika t hitung < t tabel maka Ha ditolak
b.      Ha diterima jika t hitung  ≥ t tabel maka Ho ditolak
 (Sugiono, 2010:122)








DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli. 2009. Strategi Pembelajaran 3 SKS. Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Adji, Wahyu, dkk. 2007. Ekonomi SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Refrensi.
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava  Media.
Depdiknas. 2008.Kurikulum 2006 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Ekonomi Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliah. Jakarta: Depdiknas.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rieneke Cipta.
Eggen, Paul dan Kauchak, Don.Strategi dan Model Pembelajaran.Dialihbahasakan oleh Satrio Wahono. 2012 Jakarta: Indeks.
Elcom.2011. Belajar Kilat Adobe InDesign CS5. Yogyakarta: Andi.
Enterprise, Jubilee. 2011. Trik Ceapt Menguasai Adobe InDesign CS5. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Fathurrohman, Pupuh dan Sobry Sutikno. 2009. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama.
Joyce, Bruce, Weil Marsha, dan Calhoun Emily. Models of Teaching.Dialihbahasakan oleh Achmad Fawaid dan Ateilla Mirza. 2011. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hayim, M. 2011. Buku Pintar Microsoft Office. Jakarta: Kriya Pustaka.
Munir. 2012. Multimedia Konsep dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Novitasari, Dyah A. 2011. Pengaruh Model Pembelajaran Pencapaian konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Produktif Akuntansi di SMKN 1 Muara Enim.Skripsi.Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.
Raharja dan Manurung. 2006. Pengantar Ilmu Ekonomi (Makro Ekonomi dan Mikro Ekonomi). Jakarta: FE Universitas Indonesia.
Rahmawati, Selly. 2012. Cara Mudah dan Cepat Menguasai Adobe InDesign CS. Yogyakarta: Gava Media.
Riduwan.2011. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta.
_______. 2012. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Professionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudijono, Anas. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Syarifudin, Supardi, Darwyan syah dan Eneng Muslihah. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Radi Media
Tim EMS. 2012. Tip dan Trik Animasi PowerPoint. Jakarta:Elek Media Komputindo.
Trianto.2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Uno. 2009. Profesi Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wahab, Aziz A. 2009. Metode dan Model-model Mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alfabeta.
Widoyoko, Eko P. 2010. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar