A.
Pengertian Penilaian Portofolio
Proses
belajar mengajar adalah suatu proses yang dinamis, berkembang secara terus
menerus sesuai dengan pengalaman siswa dan pengaruh lingkungannya. Proses
empiris siswa dalam kegiatan belajar dikelas yang didapat dari hasil
penyampaian guru, hanya akan diingat dalam jangka waktu yang singkat jika tidak
diikuti dengan kegiatan pengulangan di dalamnya. Sehingga menjadi sangat
penting bagi seorang guru untuk menumbuhkan serta mendorong siswa untuk
melakukan suatu proses melalui berbagai aktivitas yang dapat mendukung
pencapaian kompetensi.
Setiap
aktivitas termasuk berbagai karya yang dihasilkan siswa dari suatu proses
pembelajaran, perlu dimonitor, diberi komentar, diberi kritik dan diberi
catatan perbaikan oleh setiap guru secara terus menerus. Melalui monitoring
secara terus menerus inilah pengalaman belajar siswa akan terus disempurnakan
sehingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
Dari
penjelasan tersebut kita dapat tarik dua kata kunci didalamnya , yaitu proses
monitoring dan pengalaman siswa yang keduanya inilah merupakan hakikat dari
penilaian portofolio. Menurut Sanjaya (2008: 195) portofolio merupakan kumpulan
karya yang tersusun secara sistematis dan terorganisir hasil dari pengalaman
belajar dalam kurun waktu tertentu.
Istilah
portofolio itu sendiri pertama kali digunakan dalam dunia photografer dan artis. Melalui portofolio, para photografer dapat memperlihatkan hasil
pekerjaan mereka kepada pelanggan dari koleksi yang ada. Dalam dunia usaha,
portofolio banyak digunakan untuk menilai keefektifan suatu proses produksi
dari jenis poduk tertentu.
Popham (dikutip Arifin, 2012: 198) menjelaskan
bahwa “penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan
metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan
peserta didik dalam kurun waktu tertentu”. Sedangkan menurut Permendikbud No.
66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian, penilaian berbasis portofolio
merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses
belajar peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di
dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
Jadi, dari beberapa definisi tersebut
penilaian portofolio merupakan model penilaian yang melibatkan ranah
pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa melalui hasil karya dalam jangka
waktu tertentu. Artinya, keterlibatan siswa dalam penilaian menjadi semakin
besar karena adanya hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam
pelaksanaan penilaian.
B.
Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
Tujuan
penilaian portofolio ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang
akan menggunakan penilaian tersebut. Menurut S. Surapranata dan M. Hatta
(dikutip Arifin, 2012: 200) tujuan penilaian portofolio adalah:
1. Menghargai perkembangan peserta didik.
2. Mendokumentasikan proses pembelajaran.
3. Memberi perhatian pada prestasi kerja.
4. Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan
melakukan eksperimen.
5. Meningkatkan efektivitas proses pembelajaran.
6. Bertukar informsi antara orang tua peserta
didik dengan guru lain.
7. Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep
diri positif peserta didik.
8. Meningkatkan kemampuan refleksi diri.
9. Membantu peserta didik merumuskan tujuan.
Disamping hal
– hal diatas, penilaian portofolio menurut Yamin (2011: 283) akan mampu menimbulkan
beberapa dampak positif bagi peserta didik dan juga bagi guru itu sendiri.
Sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik, kreatif,
integratif, dan reflektif. Efek tersebut, yaitu:
Ø Bagi Peserta Didik
·
Peserta didik merasa bangga terhadap hasil yang dibuat.
·
Merefleksi strategi kerja.
·
Menentukan tujuan.
·
Termotivasi.
·
Mengontrol pekerjaannya.
·
Mendapat penguatan.
·
Membangun kepercayaan diri.
·
Bekerja sesuai kemampuan.
Ø Bagi Guru
·
Mempunyai kesempatan untuk mengkoreksi pekerjaan peserta didiknya.
·
Menjadi motivasi untuk mengembangkan lebih lanjut sesuai perkembangan peserta
didiknya.
·
Memperbaharui komitmennya.
Pada
hakikatnya tujuan penilaian portofolio ini adalah untuk memberikan informasi
kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan data
dan dokumen yang sesuai. Sehingga orang tua dapat melihat perkembangan anaknya
tidak hanya dari aspek kognitif yang tertera pada nilai raport saja tetapi juga
dapat melihat perkembangan dari aspek sikap dan keterampilannya juga.
Fungsi
Penilaian portofolio tidak hanya sebagai tempat penyimpanan hasil karya siswa
melainkan juga sebagai sumber informasi bagi orang tua, guru, dan peserta didik
itu sendiri. Portofolio dapat dijadikan sebagai bahan tindak lanjut dari suatu
pekerjaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan orang tua
mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik tersebut.
Menurut Arifin (2012: 201) fungsi penilaian portofolio dapat dilihat dari
berbagai segi, yaitu:
1. Portofolio sebagai sumber informasi bagi guru
dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampua peserta
didik, tanggung jawab dalam belajar, perluasan dimensi belajar, inovasi
pembelajaran.
2. Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan
komponen kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk
mengoleksi dan menunjukkan hasil kerja mereka.
3. Portofolio sebagai alat penilaian autentik (authentic assessment).
4. Portofolio sebagai sumber informasi bagi
peserta didik untuk melakukan self
assessment. Artinya, peserta didik mempunyai kesempatan yang banyak untuk
menilai diri sendiri dari waktu ke waktu.
Selanjutnya, menurut Direktorat PLP-Ditjen
Dikdasmen Depdiknas (dikutip Arifin, 2012: 201-202) mengemukakan bahwa
penilaian portofolio dapat digunakan untuk:
a. Memperlihatkan perkembangan pemikiran atau
pemahaman siswa pada periode waktu tertentu.
b. Menunjukan suatu pemahaman dari beberapa
konsep, topik, dan isu yang diberikan.
c. Mendemonstrasikan perbedaan bakat.
d. Mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi
atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara orisinal.
e. Mendokumentasikan kegiatan selama periode
waktu tertentu.
f.
Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni.
g. Mendemonstrasikan kemampuan mengintegrasikan
teori dan praktek.
h. Merefleksikan nilai – nilai individual atau
pandangan dunia secara lebih luas.
Secara keseluruhan dari kedua pendapat
tersebut mengenai fungsi penilaian portofolio dapat ditarik kesimpulan bahwa
fungsi ada tiga komponen utama, yaitu (1) portofolio berfungsi sebagai sumber
informasi; (2) portofolio berfungsi sebagai media aktualisasi peserta didik;
dan (3) portofolio berfungsi sebagai alat penilaian.
C.
Jenis dan
Langkah Penilaian Portofolio
Jenis
penilaian portofolio akan memberikan pemahaman kepada pengguna tentang
pentingnya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan
jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Artinya, hasil belajar
peserta didik tidak dapat hanya diukur hanya dengan satu jenis penilaian saja
akan tetapi harus menggunakan jenis lainnya.
Menurut
Arifin (2012:206–211) penilaian portofolio apabila dilihat dari jumlah siswanya
dibagi menjadi du jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok.
Jika dilihat dari sistem, ada portofolio proses dan portofolio produk. Berikut
akan diuraikan jenis portofolio berdasarkan sistemnya.
1. Portofolio Proses
Jenis
portofolio ini menunjukan tahapan belajar dan menyajikan catatan perkembangan
peserta didik dari waktu ke waktu. Tujuannya adalah untuk membantu peserta
didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari
waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar.
2. Portofolio Produk
Jenis
portofolio ini hanya menekankan pada penguasaan materi dari tugas. Serta hanya
menunjukkan bahan yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan
bahan tersebut diperoleh. Contoh jenis portofolio produk adalah portofolio
tampilan dan portofolio dokumen.
Menurut Yamin
(2011: 281 – 282) portofolio terbagi kedalam tiga bentuk, yaitu:
1. Portofolio perkembangan, berisikan koleksi karya
peserta didik yang menunjukkan pertumbuhan seorang peserta didik.
2. Portofolio pamer/ show case, berisikan koleksi karya terbaik seorang peserta didik.
3. Portofolio komprehensif, berisikan seluruh
hasil karya peserta didik
Jenis
portofolio berdasarkan pendapat tersebut secara umum sama, hanya saja Yamin
tidak menyebut proses dalam pelaksanaan penilaian portofolio yang sifatnya
abstrak sebagai jenis portofolio. Artinya, ia lebih menekankan pada hasil karya
nyata dari seorang peserta didik yang disebut portofolio atau hasil portofolio.
Penilaian
portofolio juga memiliki langkah-langkah. Menurut Fajar (dikutip Yamin,
2011:290) berikut ini langkah–langkah dalam penilaian portofolio:
1) Mengidentifikasi masalah yang ada di
masyarakat.
2) Memilih suatu masalah yang akan di kaji
dikelas.
3) Mengumpulkan infromasi terkait dengan masalah
yang dikaji.
4) Membuat portofolio kelas.
5) Menyajikan portofolio/ dengar pendapat (showcase)
6) Melakukan refleksi pengalaman belajar.
Dalam setiap
langkah–langkah tersebut peserta didik
di tuntut untuk belajar secara mandiri dalam kelompok kecil dengan guru sebagai
fasilitator. Peserta didik dapat menggunakan beragam sumber untuk mendapatkan
informasi terkait dengan permasalahan yang mereka kaji baik yang ada di sekolah
maupun yang ada di lingkungan luar sekolah.
D.
Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap
desain, model maupun rancangan yang itu merupakan karya manusia pasti ada sisi
kelemahan di balik kelebihan yang di usungnya. Tidak terkecuali model penilaian
portofolio ini. Berikut akan di sajikan kelebihan serta kekurangannya model
penilaian portofolio menurut Arifin (2012:205–206). Kelebihan penilaian
portofolio, yaitu:
1) Dapat melihat perumbuhan dan perkembangan
kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feedback dan refleksi diri.
2) Membantu guru melakukan penilaian secara adil,
objektif, transparan, dan dipertanggung jawabkan tanpa mengurangi kreatifitas
peserta didik di kelas.
3) Mengajak peserta didik untuk belajar
bertanggung jawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik di kelas maupun
diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.
4) Meningkatkan peran serta peserta didik secara
aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
5) Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
meningkatkan kemampuan mereka.
6) Membantu guru mengklarifikasi dan
mengidentifikasi program pembelajaran.
7) Terlibatnya berbagai pihak, seperti orang tua,
guru, komite sekolah, dan masyarakat lainnya dalam melihat pencapaian kemampuan
peserta didik.
8) Memungkinkan peserta didik melakukan penilaian
diri (self-assessment), refleksi, dan
mengembangkan kemampuan berfikir kritis.
9) Memungkinkan guru melakukan penilaian secara
fleksibel, tetapi tetap mengacu pada kompetensi dasar dan indikator hasil
belajar yang ditentukan.
10)Guru dan peserta didik sama – sama bertanggung
jawab untuk merancang dan menilai kemajuan belajar.
11)Dapat digunakan untuk menilai kelas yang
heterogen antara peserta didik yang mendapatkan hasil belajar yang tinggi dan
peserta didik yang mendapat hasil belajar yang rendah.
12)Memungkinkan guru memberikan hadiah terhadap
setiap usaha belajar peserta didik.
Kekurangan penilaian
portofolio, yaitu:
1) Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.
2) Penilaian portofolio di anggap kurang reliabel
dibandingkan dengan bentuk penilain yang lain.
3) Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan
pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4) Jika guru melaksanakan proses pembelajaran
yang bersifat teacher oriented, kemungkinan besar inisiatif dan kreativitas
peserta didik akan terbelenggu sehingga penilaian portofolio tidak dapat
dilaksanakan dengan baik.
5) Orang tua peserta didik sering berfikir
skeptis karena laporan hasil belajar anaknya tidak berbentuk angka.
6) Penilaian portofolio masih relatif baru
sehingga banyak guru, orang tua, dan peserta didik yang belum mengetahui dan
memahaminya.
7) Tidak tersedianya penilaian yang jelas.
8) Analisis terhadap penilaian portofolio agak
sulit dilakukan sebagai akibat kurangnya penggunaan angka.
9) Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian
dalam skala nasional.
10)Dapat menjebak peserta didik jika terlalu
sering menggunakan format dan detail yang lengkap.
Dengan
mengetahui kelebihan serta kekurangannya seorang guru mampu meminimalisir
kesalahan yang akan timbul dalam proses belajar mengajar. Dan, mengoptimalkan
potensi kelebihan model penilaian portofolio dalam mengimplementasikannya
dikelas.
E.
Manfaat Penilaian Portofolio
Salah satu keunggulan penilaian portofolio
adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat
dan peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana
perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya. Jadi peserta didik akan mampu
melakukan penilaian diri. Keterampilan untuk menemukan kelebihan dan
kekurangannya sendiri serta kemampuan untuk menggunakan kelebihan tersebut
dalam mengatasi kelemahannya merupakan modal dasar dalam proses pembelajaran.
Penilaian portofolio yang dikemas secara baik
dapat memberikan manfaat. Menurut Nurhadi (2005) dikutip oleh Sukanti dalam
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. VIII. No. 2 – Tahun 2010, Hlm. 33 -
40 manfaat penilaian portofolio adalah:
1. Guru dapat menilai perkembangan dan kemajuan
peserta didik
2. Guru dan wali murid dapat berkomunikasi
tentang pekerjaan peserta didik
3. Peserta didik dapat menjadi partner dalam
proses penilaian
4. Siswa dapat menemukan bakat dan kemampuannya
5. Penilaian bersifat objektif
6. Penilaian dapat meningkatkan interaksi siswa
dan guru untuk mencapai tujuan
7. Penilaian dapat menumbuhkan motivasi siswa
untuk belajar, mempunyai kebanggaan, rasa memiliki dan menumbuhkan kepercayaan
diri sendiri,
8. Penilaian bertujuan untuk mencapai ketuntasan
belajar bukan sekedar tuntas materi
9. Guru dan pengawas dapat mengevaluasi program
pengajaran
10. Penilaian dapat meningkatkan profesionalisme
guru
Dalam Pedoman
Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian oleh Depdiknas Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Dan Menengah Direktorat Pendidikan Menengah Umum 2003 – 2004 penggunaan portofolio untuk penilaian juga
bermanfaat, karena hal-hal berikut.
1. Portofolio menyajikan atau memberikan:“bukti”
yang lebih jelas atau lebih lengkap tentang kinerja siswa daripada hasil tes di
kelas
2. Portofolio dapat merupakan catatan penilaian
yang sesuai dengan program pembelajaran yang baik
3. Portofolio merupakan catatan jangka panjang
tentang kemajuan siswa
4. Portofolio memberikan gambaran tentang
kemampuan siswa
5. Penggunaan portofolio penilaian memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan keunggulan dirinya, bukan kekurangan
atau kesalahannya dalam mengerjakan soal atau tugas.
6. Penggunaan portofolio penilaian mencerminkan
pengakuan atas bervariasinya gaya belajar siswa.
7. Portofolio memberikan kesempatan kepada siswa
untuk berperan aktif dalam penilaian hasil belajar
8. Portofolio membantu guru dalam menilai
kemajuan siswa
9. Portofolio membantu guru dalam mengambil
keputusan tentang pembelajaran atau perbaikan pembelajaran
10. Portofolio merupakan bahan yang relatif
lengkap untuk berdiskusi dengan orang tua siswa, tentang perkembangan siswa
yang bersangkutan.
11. Portofolio membantu pihak luar untuk menilai
program pembelajaran yang bersangkutan
Zaenal Arifin (2009) menjelaskan data yang
terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai
dan melihat perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam
periode tersebut. File portofolio sekaligus akan memberikan umpan balik baik
kepada guru maupun kepada peserta didik. Bagi guru file yang berisi prestasi
peserta didik ini akan memberikan masukan untuk penilaian proses terutama dalam
memperbaiki strategi, metode dan manajemen pembelajaran di kelas. Melalui file
portofolio guru dapat mengetahui potensi, karakter, kelebihan dan kelemahan
peserta didik. Bagi peserta didik file ini dapat menjadi dasar pijakan
untuk mengoreksi dan memperbaiki kelemahan atau kekurangannya dalam proses
pembelajaran maupun penguasaannya tentang suatu pokok bahasan atau materi
pelajaran tertentu. Proses terjadinya umpan balik sangat dimungkinkan karena
dalam sistem penilaian portofolio data yang terekam dalam file tidak hanya
dikumpulkan saja tetapi dianalisis secara kolaboratif dengan melibatkan guru,
peserta didik dan orag tua. Penilaian data melalui pembicaraan secara periodik
dengan orang tua peserta didik merupakan progress report yang akurat
tentang kemajuan prestasi belajar peserta didik serta perkembangan
kepribadiannya.
Dari beberapa pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa portofolio ini bukan hanya dimanfaatkan oleh guru dalam
rangka menentukan nilai akhir masing-masing peserta didik, tetapi dapat
dipergunakan oleh peserta didik sendiri untuk melakukan refleksi dan oleh orang
tua untuk melihat perkembangan anak mereka.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi
Pembelaran: Prinsip, Teknik dan Prosedur. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Davis, M.H. & Ponnamperuma, G.G. 2005. Portfolio
assessment. JVME. 32(3): 279-284.
Eriyanti. 2009. Problematika penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran. Lentera
Pendidikan. 11(1): 45-62
Kemendikbud. 2013. Standar Penilaian. Jakarta: Kemendikbud.
Marhaeni, A.A.I.N. 2006. Asesmen portofolio dalam pembelajaran berbasis kompetensi. Bahan
Pelatihan Bagi Guru Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Denpasar: 19 Oktober
2006.
Pedoman Pengembangan Portofolio Untuk
Penilaian. Depdiknas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah
Direktorat Pendidikan Menengah Umum 2003 – 2004.
Pitono, D. 2012. Pengaruh nilai
portofolio dan motivasi belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial. Innovative Journal of
Curriculum and Educational Technology. 1(1): 53-58.
Sanjaya, Wina. 2008. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi.
Jakarta: Kencana.
Sudrajat, Akhmad. Penilaian Ranah Afektif. Diakses 8 April 2014. http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/08/15/penilaian-ranah-afektif/
Sukanti. 2010. Pemanfaatan
Penilaian Portofolio Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol.
VIII. No. 2, Hlm. 33 – 40.
Suryadi, D., & Yusa, A.A. 2009. Model pembelajaran berbasis
produksi dengan pendekatan asesmen portofolio pada perkuliahan praktik kerja
bangunan. Jurnal Penelitian. 9(1): 1-15.
TP Wandasari. 2014. Keefektifan
Penilaian Portofolio Dalam Pemahaman Konsep Peserta Didik SMA. Jurnal Chemistry In Education 3 (1)
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar